Minggu, 2 April 2023

Emiten Minuman ‘Cap Tikus’ (BEER) Patok Lonjakan Kinerja, kok Bisa?

Ghafur Fadillah
29 Jan 2023 | 11:15 WIB
BAGIKAN
PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) adalah produsen minuman beralkohol tradisional Minahasa "Cap Tikus". (Foto: BEER)
PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) adalah produsen minuman beralkohol tradisional Minahasa "Cap Tikus". (Foto: BEER)

JAKARTA, investor.id – PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER), produsen minuman beralkohol tradisional Minahasa ‘Cap Tikus’, optimistis pendapatan dan laba bersih tahun 2023 kembali melanjutkan pertumbuhan hingga 50%.

Optimisme itu sejalan dengan peluncuran produk baru, distribusi yang merata di setiap daerah, dan ceruk pasar produk alkohol domestik yang masih besar.

Direktur Keuangan Jobubu Jarum Minahasa, Fransiskus Xaverius Teguh Hendarto menjelaskan bahwa pertumbuhan pendapatan akan ditopang oleh produk baru, yaitu Daebak Spark dengan varian Iced Lemon Tea dan Blood Orange yang masuk kategori golongan A dengan kadar alkohol maksimal 5%. Dengan begitu, perseroan bisa memperbesar penetrasi produk di pasar.

“Produk Daebak Spark ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan BEER hingga 5 kali lipat,” kata Teguh kepada Investor Daily, baru-baru ini.

Daebak Spark adalah AlcoJuice, produk alkohol yang terbuat dari jus buah alami. Daebak Spark Blood Orange mengandung alkohol 5%, sedangkan Daebak Spark Iced Lemon Tea sebesar 4,6%. Daebak Spark dibuat berdasarkan kerja sama dengan perusahan Korea Selatan dan Grandmaster Soju Korsel.

Untuk meningkatkan penjualan produk baru tersebut, Jobubu Jarum Minahasa telah bekerjasama dengan 1000 gerai supermarket, seperti Pepito, Grand Lucky, Frestive serta Minimart, dan Circle K yang berlokasi di Pulau Bali.

Ke depan, emiten berkode saham BEER ini akan memasarkan produk tersebut ke seluruh Pulau Jawa. “Maka dari itu, dana hasil IPO salah satu tujuannya untuk membangun pabrik di Semarang,” tutur Teguh.

Pembangunan pabrik di Semarang membutuhkan waktu selama dua tahun, dengan kapasitas produksi yang masih dalam tahap desain. Namun yang pasti, volume produksi akan disesuaikan dengan permintaan atau kebutuhan.

Untuk diketahui, BEER mengalokasikan dana Rp 9,25 miliar dari hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham untuk membeli lahan di Semarang. Kemudian, dana Rp 10,74 miliar akan dipakai untuk membangun pabrik dan infrastruktur pendukung.

Adapun saat ini, BEER memiliki satu pabrik di Minahasa Selatan dengan kapasitas produksi sebanyak 1 juta liter selama 2022. “Kapasitas produksi ini apabila dibutuhkan dapat ditingkatkan dengan menambahkan jadwal shift,” jelas Teguh.

Hal itu menjadi alasan perseroan untuk menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun 2023 hingga 50%. Tahun lalu, meski dalam proses audit, BEER memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 75 miliar dan laba bersih Rp 15 miliar. Pencapaian tersebut tumbuh 50% dibandingkan tahun 2021.

Sementara itu, market share untuk produk perseroan masih besar. Saat ini, hampir 90% pasar minuman beralkohol di Indonesia dikuasai oleh produk asing alias impor. Artinya, produk lokal kurang dari 10%.

“Berkaca dari beberapa negara di Asia seperti Filipina yang produk lokalnya mendominasi hingga 90%. Ceruk pasar kita masih sangat besar di Indonesia,” tegasnya.

BEER bahkan berencana untuk mengekspor produknya tahun ini. Presiden Direktur Jobubu Jarum Minahasa, Audy Charles Lieke menuturkan bahwa Singapura dan beberapa negara di Eropa menjadi target tujuan ekspor. Ini sejalan dengan proses perizinan ekspor yang lebih mudah. “Jika ini terlaksana, kami akan lebih mudah untuk ekspor ke negara laimnya,” ujar dia.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkini


Market 1 jam yang lalu

Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal

Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.
Business 2 jam yang lalu

Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna

Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.
Macroeconomy 3 jam yang lalu

12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?

Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.
Market 3 jam yang lalu

Produsen Kopiko Punya Orang Terkaya (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 30,6 T

Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp 30,66 triliun sepanjang 2022.
Business 3 jam yang lalu

Pasca Ledakan di Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman

"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada aman
Copyright © 2023 Investor.id