Minggu, 2 April 2023

Apa Kabar January Effect?

Jauhari Mahardhika
29 Jan 2023 | 16:50 WIB
BAGIKAN
Karyawan melintas di depan logo IDX di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (B-Universe Photo/Uthan AR)
Karyawan melintas di depan logo IDX di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (B-Universe Photo/Uthan AR)

JAKARTA, investor.id – Bulan Januari di bursa saham identik dengan istilah January Effect. Semacam fenomena kenaikan harga sejumlah saham, sebab Januari adalah pembuka di tahun yang baru.

Tren kenaikan harga saham tersebut diharapkan tercermin pada kinerja indeks saham. Lantas, seberapa tumbuh indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga menjelang akhir Januari ini?

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG secara year to date (ytd) hingga Jumat (27/1/2023) tumbuh 48,3 poin (0,7%) ke level 6.898,9. Dengan kenaikan yang tipis itu, apa kabar January Effect?

Pengamat pasar modal, Hari Prabowo mengungkapkan bahwa masih adanya peluang January Effect berdasarkan analisis terhadap lima faktor.

Pertama, akhir Desember 2022, window dressing ternyata ‘zonk’ atau tidak ada gerakan yang mengarah ke window dressing. Kedua, tekanan jual oleh investor asing mulai melemah. Ketiga, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam tren menguat secara bertahap.

Lalu keempat, kegiatan ekonomi setelah pencabutan PPKM menunjukkan pertumbuhan positif. Kelima, neraca perdagangan pada Desember 2022 kembali surplus US$ 3,89 miliar, sehingga sepanjang tahun lalu menunjukkan surplus terbesar dengan capaian US$ 54,46 miliar.

Sebab itu, IHSG cenderung menguat hingga akhir Januari 2023, sekalipun terbatas. Para pemodal bisa mencermati beberapa saham, antara lain BBRI, UNVR, ADRO, ANTM, BRMS, BBKP, MEDC, dan PSSI.

Di lain pihak, Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV tahun lalu di atas perkiraan analis, sehingga memberikan angin segar ke IHSG. The Fed pun ditaksir hanya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada 1 Februari 2023.

“Dalam sepekan ke depan, pelaku pasar menunggu penetapan suku bunga AS. Jika sesuai prediksi, IHSG bisa melaju dan menembus level 7.000. Adapun level support IHSG berkisar 6.800-6.688, sedangkan resistance 6.906-7.053,” kata Hans.

Peringkat IHSG

IHSG secara year to date (ytd) hingga Jumat (27/1/2023) tumbuh 48,3 poin (0,7%) ke level 6.898,9. Dengan pertumbuhan tersebut, bagaimana peringkat IHSG di ASEAN, Asia Pasifik, dan dunia?

Berdasarkan data BEI, IHSG menempati peringkat 5 di ASEAN dari total 6 indeks saham yang dijadikan acuan.

Peringkat 1 adalah indeks VN-Index (Vietnam) yang meningkat 10,9%. Peringkat 2 adalah PSEi (Filipina) yang naik 7,4%. Peringkat 3 adalah STI (Singapura) yang tumbuh 4,3%.

Sebagai perbandingan, pada akhir 2022, IHSG di peringkat 2 dengan pertumbuhan 4,09% ke level 6.850,6. Peringkat 1 adalah STI (Singapura) yang naik 4,27%. Peringkat 3 adalah SETi (Thailand) yang menguat 1,12%.

Kemudian di Asia Pasifik. Secara year to date hingga Jumat (27/1/2023), IHSG bertengger di peringkat 11 dari total 13 indeks saham yang dijadikan acuan.

Peringkat 1 adalah indeks HSI (Hong Kong) yang tumbuh 14,7%. Peringkat 2 adalah KOSPI (Korea Selatan) yang meningkat 11%. Peringkat 3 adalah VN-Index (Vietnam) yang naik 10,9%.

Sebagai perbandingan, pada akhir 2022, IHSG di peringkat 3. Sedangkan peringkat 1 adalah indeks SENSEX (India) dengan pertumbuhan 5,01%. Peringkat 2 yaitu STI (Singapura) yang naik 4,27%.

Lalu, bagaimana di dunia?

Secara year to date hingga Jumat (27/1/2023), IHSG tertinggal di peringkat 30 dari total 36 indeks saham yang dijadikan acuan.

Peringkat 1 adalah indeks MERVAL (Argentina) yang melejit 29,4%. Peringkat 2 adalah HSI (Hong Kong) yang melesat 14,7%. Peringkat 3 adalah BMV IPC (Mexico) yang melonjak 13,8%.

Sebagai perbandingan, pada akhir 2022, IHSG di peringkat 8. Peringkat 1 adalah indeks BIST 100 (Turki) dengan pertumbuhan sebesar 198,4%. Peringkat 2 yaitu MERVAL (Argentina) yang melejit 138,7%. Peringkat 3 adalah IPSA (Chili) yang menguat 21,8%.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 1 jam yang lalu

Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal

Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.
Business 2 jam yang lalu

Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna

Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.
Macroeconomy 3 jam yang lalu

12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?

Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.
Market 4 jam yang lalu

Produsen Kopiko Punya Orang Terkaya (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 30,6 T

Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp 30,66 triliun sepanjang 2022.
Business 4 jam yang lalu

Pasca Ledakan di Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman

"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada aman
Copyright © 2023 Investor.id