Selasa, 6 Juni 2023

Akhirnya, Bos Indika (INDY) Buka-bukaan soal Masa Depan Batu Bara

Thresa Sandra Desfika
30 Jan 2023 | 08:20 WIB
BAGIKAN
Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid. (B-Universe Photo/Primus Dorimulu)
Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid. (B-Universe Photo/Primus Dorimulu)

JAKARTA, investor.id - Perusahaan yang selama ini identik dengan sektor batu bara, PT Indika Energy Tbk (INDY) tengah gencar melakukan diversifikasi bisnis.

Terbaru, pada 19 Januari 2023, Indika mengumumkan bahwa anak-anak usahanya, yakni PT Bioneer Indika Group dan PT Indika Medika Nusantara membentuk perusahaan bernama PT Bioneer Indika Diagnostik (BID). Porsi Bioneer Indika Group di BID sebanyak 99,968% saham dan Indika Medika Nusantara 0,032% saham.

“BID akan menjalankan kegiatan usaha di bidang distribusi alat kesehatan,” ungkap Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono dalam keterbukaan informasi dikutip Senin (30/1/2023).

Adapun Bioneer Indika Group merupakan perusahaan patungan dari Indika Medika Nusantara dan entitas manufaktur alat kesehatan dari Korea Selatan Bioneer Corporation. Indika dan Bioneer masing-masing memiliki 50% saham di Bioneer Indika Group.

Indika sebelumnya telah menggarap bisnis kendaraan listrik dan melakukan penyertaan saham dalam PT Natura Aromatik Nusantara, perusahaan yang bergerak di bidang industri minyak atsiri.  Dengan kuatnya upaya diversifikasi bisnis tersebut, tentu muncul pertanyaan bagaimana rencana bisnis batu bara Indika ke depan?

“Dalam transisi menuju net zero, batu bara masih tetap akan menjadi sumber energi yang masih dibutuhkan dalam bauran energi nasional, walaupun dalam jumlah yang lebih sedikit,” ungkap Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid, dikutip dari unggahannya baru-baru ini pada akun Instagram-nya.

Sebagaimana diketahui, anak usaha Indika di sektor batu bara, PT Kideco Jaya Agung telah memperoleh izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

IUPK tersebut sebagai kelanjutan operasi kontrak/perjanjian dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atas nama Menteri Energi Dan Sumber Daya Manusia tertanggal 16 Desember 2022.

“IUPK diberikan dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 13 Maret 2033 dan dapat diperpanjang sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ungkap Adi Pramono.

Sementara itu, terkait Kideco, Arsjad Rasjid menyatakan Kideco telah menjadi salah satu energy provider terkemuka di Indonesia sejak berdiri pada 1982.

“Kideco berkomitmen untuk berinovasi menerapkan praktik ESG dan program-program dekarbonisasi untuk mengurangi emisi karbon dalam operasional pertambangan,” papar Arsjad.

Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 3 jam yang lalu

BSI (BRIS) Terbitkan EBA Syariah Pertama di Indonesia

BSI (BRIS) menerbitkan Efek Beragun Aset Syariah-Surat Partisipasi (EBAS-SP), hasil sekuritisasi aset syariah pertama di Indonesia.
Business 3 jam yang lalu

Premier Luncurkan Proyek Hunian Hijau di Selatan Jakarta 

PT Premier Qualitas Indonesia bersama anak usahanya, PT Bukit Sukses Bersama (BSB), memperkenalkan proyek hunian hijau Premier Promenade.
Market 4 jam yang lalu

Lanjutkan Ekspansi, SMKL Bakal Gunakan Energi Ramah Lingkungan

Terapkan praktik bisnis berkelanjutan, SMKL akan mengganti boiler yang semula menggunakan batu bara dengan energi gas agar ramah lingkungan.
Business 4 jam yang lalu

Anak Usaha KS Pasok Pipa Baja ke Proyek Terminal Kalibaru

Anak usaha KS, PT Krakatau Pipe Industries (KPI), melakukan pengiriman perdana pipa pancang ke proyek rancang bangun Terminal Kalibaru PTPP.
Market 4 jam yang lalu

Rapor ESG Bumi Resources (BUMI), Begini Hasilnya!

Bumi Resources (BUMI) menerima laporan resmi dari Bloomberg, penyedia data keuangan, terkait ESG (Environmental, Social & Government).

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id