Rabu, 29 Maret 2023

Sepanjang 2023 Naik 40%, Bitcoin Berpotensi Melemah Hari Ini

Indah Handayani
31 Jan 2023 | 07:30 WIB
BAGIKAN
Dana miliaran dolar terhapus dari pasar aset kripto dalam beberapa bulan terakhir. Perusahaan di industri merasakan sakitnya. Perusahaan pemberi pinjaman dan perdagangan menghadapi krisis likuiditas dan banyak perusahaan telah mengumumkan PHK. (FOTO: Yu Chun Christopher Wong | S3studio | Getty Images)
Dana miliaran dolar terhapus dari pasar aset kripto dalam beberapa bulan terakhir. Perusahaan di industri merasakan sakitnya. Perusahaan pemberi pinjaman dan perdagangan menghadapi krisis likuiditas dan banyak perusahaan telah mengumumkan PHK. (FOTO: Yu Chun Christopher Wong | S3studio | Getty Images)

JAKARTA, investor.id – Harga Bitcoin telah naik 40% sepanjang 2023. Bitcoin memulai minggu penting dengan campuran lonjakan harga yang familiar bercampur dengan ketakutan bahwa bear market akan kembali. Untuk itu, Bitcoin berpotensi melemah pada hari ini, Selasa (31/1/2023).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, memasuki 2023 harga mayoritas aset kripto menunjukkan optimisme dengan adanya kenaikan harga di tengah berbagai tekanan. Akibatnya duo aset kripto yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) melonjak. Dengan kapitalisasi pasar terbesar bergerak bervariasi pada perdagangan Senin (30/1/2023). Bitcoin tembus harga US$ 23 ribu.

“Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif namun  melemah di kisaran  US$ 22.014,7-23.658,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (31/1/2023).

Ibrahim menambahkan, Bitcoin memulai minggu penting dengan campuran lonjakan harga yang familiar bercampur dengan ketakutan bahwa bear market akan kembali. “Setelah mencapai penutupan mingguan tertinggi dalam hampir enam bulan, Bitcoin tetap naik lebih dari 40% tahun ini, dengan penutupan bulanan hanya 48 jam lagi,” tambah Ibrahim.  

Peluncuran protokol nonfungible token (NFT) baru-baru ini di mainnet Bitcoin membuat komunitas kripto terpecah mengenai apakah itu akan baik untuk ekosistem Bitcoin. Protokol, disebut sebagai ‘Ordinals’ dibuat oleh insinyur perangkat lunak Casey Rodarmor, yang secara resmi meluncurkan program di mainnet Bitcoin setelah posting blog 21 Januari. ‘Artefak digital’ yang terinspirasi dari meme, seperti NFT sekarang sedang ditorehkan di jaringan Bitcoin.

Federal Reserve mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya pada hari Rabu, sementara Bank Sentral Eropa dan Bank of England akan menyusul pada hari Kamis. Ketiganya diperkirakan akan menaikkan suku bunga resmi mereka lebih lanjut, tetapi ada lebih banyak ketidakpastian tentang bagaimana lembaga akan memandu ekspektasi atas jalur suku bunga di masa depan, dengan inflasi akan surut dan pertumbuhan ekonomi akan surut.

Pasar mengharapkan Fed untuk menaikkan kisaran dana fed hanya 25 basis poin ke batas atas 4,75%, sementara pejabat ECB telah mengarahkan kenaikan 0,5%, yang akan membuat suku bunga deposito menjadi 2,5% dan tingkat pembiayaan kembali menjadi 3,0%. Pendapat terbagi tentang apakah BoE – yang Suku Bunga Bank saat ini berada di 3,50%, akan memilih 25 atau 50 basis poin.

“Penurunan bitcoin didorong oleh kabar dari Core Scientific, perusahaan penambang Bitcoin yang mengajukan kebangkrutan, sehingga investor sempat menarik diri dari pasar. Pasar menunggu pertemuan bank sentral global yang tetap agresif dalam menaikan suku bunga di semester pertama ini,” kata analis dan komisaris  PT.Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi.

Meski begitu, Tim Riset Tokocrypto menjelaskan, secara keseluruhan pasar tetap bisa melanjutkan tren positif. Terlebih banyak investor yang optimis bahwa The Fed akan bersikap lebih dovish dalam kebijakan moneternya. Diharapkan kenaikan suku bunga di rapat FOMC nanti pada 1 Februari mendatang tidak telalu agresif.

Namun, investor patut mewaspadai menjelang pengumuman hasil rapat FOMC. Biasanya, pasar akan cenderung sideways dan menurun, sehingga bisa terjadi bull trap. Perlu diingat bahwa pasar kripto masih sangat volatil dan tidak dapat diprediksi dengan pasti.

Meskipun kenaikan suku bunga dapat memiliki dampak tertentu terhadap pasar kripto, tidak ada jaminan bahwa ini akan terjadi dengan pasti.  Bagaimana pun kenaikan suku bunga juga dapat mempengaruhi tingkat inflasi, yang dapat mempengaruhi nilai aset kripto.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 1 jam yang lalu

Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25% 

CSRA membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun ini
National 1 jam yang lalu

Mahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu

Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.
National 2 jam yang lalu

Hindari Kemacetan, Cuti Bersama Libur Idulfitri Digeser Maju dan Tambah 1 Hari

Pemerintah resmi merevisi cuti bersama dan libur Idulfitri dengan penambahan satu hari.
National 2 jam yang lalu

Kepala PPATK Ungkap Transaksi Janggal Rp189 Triliun di Kemenkeu

Berikut analisa transaksi TPPU senilai Rp 189 di Kemenkeu berdasarkan analisa PPTAK
National 2 jam yang lalu

Di DPR, Mahfud Beberkan Transaksi Dugaan TPPU Rp 349 Triliun

Transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun terbagi dalam tiga kelompok.
Copyright © 2023 Investor.id