Rabu, 29 Maret 2023

Perusahaan Milik Raja Kayu Lapis (FWCT) Siap Jajal Bursa

Thresa Sandra Desfika
31 Jan 2023 | 13:15 WIB
BAGIKAN
Logo IDX di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta. (B-Universe Photo/Mohammad Defrizal)
Logo IDX di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta. (B-Universe Photo/Mohammad Defrizal)

JAKARTA, investor.id - PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT) siap menjajal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mulai mencatatkan sahamnya per Rabu, 1 Februari 2023.

Entitas yang bergerak di industri kayu lapis itu jadi perusahaan ke-11 yang tercatat di BEI pada tahun ini.

Sebelumnya, Wijaya Cahaya Timber mantap menggelar initial public offering (IPO) sebanyak 375 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Nilai nominal sahamnya Rp 100 per saham yang ditawarkan kepada publik di Rp 118 setiap sahamnya. Sehingga dana yang akan diraih perseroan Rp 44,25 miliar. Harga IPO dipatok di nilai tertinggi saat penawaran awal (bookbuilding) di kisaran Rp 108-118 pada 9-16 Januari lalu.

Wijaya Cahaya Timber menggelar masa penawaran umum pada 26-30 Januari dan dikawal Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Pemegang saham Wijaya Cahaya Timber sebelum IPO adalah PT Fortuna Anugrah Sumber Terpadu 71,67%; PT Mandiri Sejahtera Jaya Abadi 26,67%; Budi Tjahjadi 0,83%; dan Aris Sunarko 0,83%.

Pengendali dan pemilik manfaat FWCT adalah Aris Sunarko melalui kepemilikan tidak langsung di perseroan melalui PT Fortuna Anugrah Sumber Terpadu.

Perusahaan Milik Raja Kayu Lapis (FWCT) Siap Jajal Bursa
Aris Sunarko. (Ist)

PT Wijaya Cahaya Timber Tbk didirikan pada 8 Maret 2017 di Jakarta. Perseroan bergerak di bidang industri kayu lapis/plywood, dengan 4 pabrik utama yang dioperasikan sendiri yang berlokasi di 2 kota yaitu Malang dan Jember.

Di Fortuna Anugrah Sumber Terpadu, Aris Sunarko menguasai 99,99% saham dan anaknya, yakni Edwin Sunarko, menggenggam 0,01% saham.

Selain itu Aris Sunarko merupakan suami dari Hilda selaku pemegang saham individu dari perusahaan dalam kelompok usaha Wijaya Timber, yaitu PT Semangat Maju Sentosa.

Aris Sunarko diketahui merupakan mantan CEO Samko Timber Limited (saat ini dengan brand Sampoerna Kayoe), perusahaan tercatat di Bursa Singapura yang juga bergerak di industri kayu. Ayahnya, Koh Boon Hong (Hasan Sunarko) sempat disebut-sebut sebagai ‘Raja Kayu Lapis’ adalah pendiri Samko dan sekarang bisnis kayu lapis aktif dijalankan Aris Sunarko.

Adapun Sampoerna Forestry Limited pada 2016 jadi menguasai 64% saham Samko. Saat ini Samko berada di bawah naungan Putera Sampoerna.

Aris Sunarko tercatat juga sebagai pemegang saham secara langsung dari PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) sebanyak 140.901.000 saham atau 5,999% per 31 Desember 2022. Sedangkan PT Haskojaya Abadi menguasai 85,111% kepemilikan atau sekitar 2 miliar saham.

Menurut penjelasan FWCT, industri plywood adalah industri yang memiliki karakteristik medium bariers to entry sehingga perseroan memiliki banyak kompetitor baik skala kecil maupun besar. Meskipun demikian bukan hal yang mudah suatu perusahaan berada pada level yang sama dengan kompetitor lain karena ada hambatan peraturan, modal, kemampuan manajemen, dan sumber daya perusahaan yang berbeda. Saat ini posisi perusahaan masuk jajaran perusahaan besar yang berkompetisi langsung dengan Sampoerna Kayoe, PT Erna Djuliawati, PT SLJ Global Tbk, PT Sinar Wijaya Plywood.

Adapun pengendali SLJ Global (SULI) adalah Amir Sunarko yang juga merupakan saudara kandung Aris Sunarko.

Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


National 27 menit yang lalu

Mahfud Minta ke DPR: Tolong Dukung RUU Perampasan Aset

Menko Polhukam Mahfud MD meminta DPR agar mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
National 41 menit yang lalu

Mahfud MD: DPR Aneh, Kadang Marah-marah, Ternyata Makelar Kasus

Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite TPPU Mahfud MD menyindir anggota DPR yang sering berlaku aneh.
Market 1 jam yang lalu

Grup Bakrie (BNBR) Mau Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin

VKTR, anak usaha Bakrie & Brothers (BNBR), berencana membangun pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB).
Market 3 jam yang lalu

Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25% 

Cisadane Sawit Raya (CSRA) membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun ini
National 3 jam yang lalu

Mahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu

Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.
Copyright © 2023 Investor.id