Turunan UU P2SK Diharapkan Bikin Industri Komoditas Berjangka Berkembang

JAKARTA, investor.id - Peraturan pemerintah sebagai turunan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) akan diterbitkan sekitar Juni 2023 atau 6 bulan setelah UU tersebut disahkan DPR pada Desember 2022. Regulator dan pelaku usaha perdagangan berjangka komoditas berharap aturan turunan tersebut dapat memajukan industri ke depannya.
"Dengan UU P2SK, akan ada perubahan lanskap di industri komoditas berjangka, PP-nya harus sudah ada 6 bulan setelah disahkan," kata Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi di sela program "Merdeka Big Deals" yang diadakan PT Trijaya Pratama Futures dengan merek dagang TPFx Indonesia di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Dia mengatakan saat ini PP UU P2SK sedang dibahas dan disusun secara bersama-sama oleh otoritas dan kementerian/lembaga (K/L). Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo), kata dia, juga diberikan ruang untuk berdiskusi. "Kami mengharapkan ada input untuk asosiasi agar produk komoditas ini bisa lebih baik," kata dia.
Dia mengatakan pengawasan komoditas berjangka terkait keuangan seperti aset kripto bisa jadi akan berada di bawah wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bank Indonesia (BI). Sementara komoditas seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) atau kakao tetap di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag). "Dengan adanya turunan UU P2SK, industri ini diharapkan bisa terus dikembangkan," kata dia.
Fajar juga mengapresiasi kegiatan PT Trijaya Pratama Futures yang memberikan apresiasi pada nasabahnya lewat Merdeka Big Deals. "Acara ini bagus untuk meningkatkan literasi keuangan," kata dia.
Direktur Utama TPFx Indonesia Rizal T Hutasoit mengatakan produk yang diperdagangkan Trijaya Pratama Futures layak dikembangkan dan dipasarkan ke nasabah lebih masif. "Kami juga akan terus melakukan inovasi produk dan program menarik," kata dia.
PT Trijaya Pratama Futures (TPFx) merupakan perusahaan pialang berjangka yang sudah menjadi anggota Bursa Berjangka Jakarta yang menyediakan sarana dan prasarana perdagangan produk kontrak berjangka. Sebagai perusahaan yang berdiri sejak ahun 2004 dan telah tedaftar dan teregulasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan anggota resmi Jakarta Futures Exchange (JFX), TPFx Indonesia menawarkan produk seperti transaksi mata uang, komoditi emas, perak, minyak, CFD dan indeks saham.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang mengatakan kinerja PT Trijaya Pratama Futures sebagai pialang produk komoditas berjangka di BBJ cukup baik. "Trijaya Pratama di Deseember 2022 mencatat kontrak bulateral terbesar di BBJ," kata dia.
Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal
Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna
Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?
Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.Produsen Kopiko Punya Orang Terkaya (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 30,6 T
Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp 30,66 triliun sepanjang 2022.Pasca Ledakan di Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman
"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada amanTag Terpopuler
Terpopuler
