Selasa, 28 Maret 2023

Penutupan JD.ID Tak Berdampak Material ke GOTO

Harso Kurniawan / Zsazya Senorita
1 Feb 2023 | 06:45 WIB
BAGIKAN
GoTo Gojek Tokopedia
GoTo Gojek Tokopedia

JAKARTA, investor.id – PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memastikan, penutupan JD.ID tidak berdampak material terhadap arus kas, margin kontribusi, atau EBITDA yang disesuaikan perseroan. Goto saat ini memegang 12,2% saham JD.ID, perusahaan e-commerce yang bakal berhenti beroperasi pada 31 Maret 2023

Berdasarkan catatan harian BCA Sekur itas, nilai wajar investasi Goto di JD.ID mencapai Rp  886 miliar per September 2022. Goto kini berdiskusi dengan auditor untuk menerapkan penuh penurunan nilai (impairment) investasi di JD.ID.

Chief of Corporate Affair GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Nila Marita menyebutkan, pihaknya secara berkala melakukan tinjauan atas investasi dan kepemilikan saham di berbagai perusahaan ventura bersama dan asosiasi maupun investasi lainnya Per April 2021. “Investasi GoTo di JD.com E-Commerce.

Singapore Pte Ltd (JD) telah dideklarasikan sebagai kom­ponen dari investasi lain-lain pada laporan posisi keuangan perseroan, serta Goto tidak lagi memiliki pengaruh signifikan di JD,” ujar Nila melalui pesan singkat kepada Investor Daily, Selasa (31/1/2023).  

Dia menambahkan, sebagai pemegang saham minoritas Goto telah mendapatkan pemberitahuan dari perusahaan induk JD mengenai rencana likuidasi tersebut dan telah memberikan persetujuan terhadap proses yang dilakukan. Seluruh biaya likuidasi bersih yang muncul akan dibebankan pada perusahaan induk JD.

“Likuidasi ini tidak akan berdampak material kepada arus kas, margin kontribusi, atau EBITDA perseroan yang disesuaikan,” jelas Nila.

Sementara itu, Mandiri Sekuritas (Mansek) dalam catatan harian menegaskan, impairment investasi Goto di JD.ID termasuk goodwill Tokopedia per September 2022 adalah transaksi nontunai. Dengan demikian, hal itu tidak akan memengaruhi EBITDA Goto.

“Kami memprediksi Goto mencetak rugi bersih setelah pajak dan kepentingan minoritas Rp 26 triliun dengan EBITDA yang disesuakanminus Rp 17 triliun tahun 2022,” tulis Mansek.

Kronologi Penutupan

Sebelumnya, JD.ID, layanan belanja daring (e-commerce) di Indonesia, bakal menutup semua layanan pada 31Maret 2023. Rencana itu tersebut diungkap dalam pengumuman resmi perusahaan yang ditayangkan di situs web JD.ID pada 30 Januari 2023.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara membenarkan, JD. ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023. Hal ini adalah keputusan strategis dari JD.COM untuk fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai inti bisnisnya.

Selanjutnya, JD.ID akan memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir Maret 2023. Sebelumnya, pada per tengahan Desember 2022, JD.ID juga telah melakukan PHK kepada sekitar 200 karyawan atau setara dengan 30% dari total pekerja JD.ID, untuk beradaptasi terhadap tantangan perubahan bisnis yang cepat.

Kenaikan suku bunga acuan bank sentral berbagai negara hingga berlangsungnya gejolak geopolitik antara Rusia dan Ukraina membayangi bisnis start-up dan e-commerce sepanjang 2022.

Sementara itu, dikutip dari laman resminya, JD.ID merupakan anak perusahaan dari salah satu toko online terbesar di Asia (JD.com). JD.ID hadir di Indonesia pada 2015 dan mengutip data iPrice, pada akhir Desember 2022, JD.ID merupakan e-commerce dengan terbesar kesepuluh di Indonsia. Selain Tokopedia, Shopee dan Blibli di tiga besar, situs dan aplikasi lain seperti Klik Indomaret, Zalora, dan Orami berada di atas JD.ID.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Macroeconomy 4 jam yang lalu

Indonesia Usung Tiga Prioritas dalam Keketuaan Asean 2023

Recovery–rebuilding, difokuskan pada upaya untuk pemulihan dan kebangkitan ekonomi dari pandemi Covid-19 yang melanda semua negara.
Market 4 jam yang lalu

Pendapatan Emiten Grup Djarum (TOWR) Melonjak, Laba Naik Tipis-tipis

Sarana Menara Nusantara (TOWR), emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, mencetak pendapatan Rp 11,03 triliun pada 2022.
Finance 4 jam yang lalu

Sinarmas Asset Management Raih Penghargaan Best Mutual Fund 2023

Sinarmas Asset Management meraih penghargaan Best Mutual Fund tahun 2023 dari Infovesta Utama bekerjasama dengan Majalah Investor B-Universe
Business 4 jam yang lalu

Kinerja Bisnis Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Lampaui Target

optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggi
Lifestyle 4 jam yang lalu

Perempuan Harus Bisa Tingkatkan Kapasitas dan Kepercayaan Diri

Kaum perempuan bisa menempuh jalannya masing-masing dan berdampak positif, sesuai bidangnya.
Copyright © 2023 Investor.id