Rabu, 29 Maret 2023

Meski Hadapi Tantangan Kenaikan Suku Bunga, Saham Tower Bersama (TBIG) Tetap Menggiurkan

Parluhutan Situmorang
1 Feb 2023 | 09:20 WIB
BAGIKAN
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. Foto: Perseroan.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. Foto: Perseroan.

JAKARTA, Investor.id - Saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) masih menyisakan potensi cuan besar karena didukung oleh prospek kinerja keuangan perseroan. Meskipun, perseroan menghadapi tantangan kenaikan tingkat suku bunga.

Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham TBIG dengan target harga Rp 4.500. Target harga ini menggambarkan potensi pesatnya pertumbuhan kinerja keuangan perseroan tahun 2023 setelah melambat tahun lalu.

Ciptadana menyebutkan sejumlah operator telekomunikasi akan memfokuskan optimalisasi jaringan dengan menghentikan pengoperasian jaringan 3G. Pertumbuhan juga didukung keputusan pemerintah untuk memperkuat jaringan telekomunikasi di daerah terluar dengan menambah 11.400 menara telekomunikasi hingga tahun 2025.

“Berbagai faktor tersebut diharapkan berimbas positif dan TBIG akan menjadi perusahaan yang paling diuntungkan atas penguatan sektor telekomunikasi di Indonesia,” tulis Ciptadana dalam risetnya.

Ciptadana Sekuritas memperkirakan lonjakan laba bersih Tower Bersama menjadi Rp 1,86 triliun tahun ini, dibandingkan perkiraan tahun lalu Rp 1,72 triliun. Pendapatan perseroan juga diharapkan meningkat dari perkiraan Rp 6,64 triliun pada 2022 menjadi Rp 7,06 triliun pada 2023.

Dampak Minim

Sementara itu, analis Trimegah Sekuritas Richardson Raymond mengatakan, kini valuasi saham TBIG sudah rasional setelah mengalami penurunan sepanjang tahun lalu. Penurunan tersebut menyisakan potensi penguatan harga lebih lanjut.

“Kami memilih untuk menaikkan rekomendasi saham TBIG dari sell menjadi neutral dengan target harga Rp 2.300. Peningkatan rekomendasi didasarkan valuasi saham TBIG sudah rasional saat ini,” tulis Richardson dalam risetnya.

Terkait dampak kenaikan suku bunga terhadap beban bunga, menurut dia, akan berimbas kecil terhadap Tower Bersama. Sebab hanya senilai Rp 2,7 triliun pinjaman dalam bentuk bunga mengambang dan obligasi jatuh tempo Rp 5,97 triliun tahun 2023. Sedangkan sebanyak 90% dari total outstanding kredit dalam bentuk bunga tetap.

Berdasarkan kalkulasi, kenaikan tingkat bunga 25-50 bps hanya berimbas sekitar 1-2% terhadap laba bersih. Dengan demikian tidak terlihat potensi peningkatan besar-besaran atas beban bunga.

Trimegah Sekuritas memperkirakan kenaikan laba inti emiten berkode saham TBIG tersebut menjadi Rp 1,58 triliun tahun ini, dibandingkan proyeksi tahun lalu Rp 1,55 triliun. Begitu juga dengan pendapatan diprediksi naik menjadi Rp 6,61 triliun tahun 2023, dibandingkan perkiraan tahun 2022 sebanyak Rp 6,4 triliun.

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 54 menit yang lalu

Ini Keuntungan Memakai Mobil Hybrid saat Mudik Lebaran 

Menjelang Lebaran 2023, berikut keuntungan menggunakan mobil hybrid selama mudik.
Business 58 menit yang lalu

Kadin, ALFI, dan LIP Kolaborasi Program Vokasi & Kompetensi SDM Logistik

Kadin Indonesia merangkul ALFI dan LSP LIP untuk melaksanakan program pendidikan dan pelatihan.
Market 1 jam yang lalu

Blibli (BELI) Rugi Rp 5,5 Triliun

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli membukukan rugi tahun berjalan Rp 5,53 triliun pada 2022.
National 2 jam yang lalu

Mahfud Minta ke DPR: Tolong Dukung RUU Perampasan Aset

Menko Polhukam Mahfud MD meminta DPR agar mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
National 2 jam yang lalu

Mahfud MD: DPR Aneh, Kadang Marah-marah, Ternyata Makelar Kasus

Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite TPPU Mahfud MD menyindir anggota DPR yang sering berlaku aneh.
Copyright © 2023 Investor.id