Rupiah Melemah Tipis Seiring Pasar Tunggu Keputusan Fed

JAKARTA, investor.id – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah tipis seiring pasar menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), terutama terkait kebijakan suku bunga.
Kurs rupiah pada Rabu (1/2) pagi dibuka turun 5 poin atau 0,03% ke posisi Rp 14.996 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.991 per dolar AS.
“Pasar masih akan menunggu keputusan The Federal Open Market Committee (FOMC) hari ini, dan kami perkirakan akan naik 25 bps, lebih moderat dibandingkan dengan kenaikan terakhir Desember lalu,” kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto, Rabu.
Federal Reserve (Fed) secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ketika menyelesaikan pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu waktu setempat, diikuti Bank Sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Inggris (BoE) akan bertemu pada Kamis (2/2) yang diperkirakan masing-masing menaikkan suku bunga 50 bps.
Bank sentral AS menaikkan suku bunga sebanyak tujuh kali tahun lalu, meningkatkan kisaran target suku bunga dana federal (FFR) menjadi 4,25%-4,50% dalam upaya meredam inflasi.
Dot plot Desember mengisyaratkan pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga acuan naik ke tingkat rata-rata 5,1% pada 2023. Sejak saat itu, beberapa pejabat Fed menyatakan agar Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi.
Di sisi ekonomi, pada Selasa (31/1) Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks biaya tenaga kerja AS yakni barometer yang diawasi Fed untuk tanda-tanda inflasi telah meningkat 1,0% pada kuartal IV-2022, sedikit di bawah konsensus 1,1% dan kurang dari 1,2% pada kuartal III-2022.
Pelaku pasar juga menunggu sejumlah data ekonomi lainnya dalam beberapa hari mendatang, termasuk hasil pertemuan bank sentral di Eropa dan laporan ketenagakerjaan bulanan AS.
Badan Informasi Energi AS akan merilis laporan status perminyakan mingguan pada Rabu waktu setempat.
Rully memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.965 per dolar AS hingga Rp 15.055 per dolar AS.
Baca Juga:
Inilah Penyelamat Nilai Tukar RupiahSelain itu, dari faktor internal, pasar juga masih menunggu rilis data inflasi Januari 2023 yang akan disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini.
Inflasi Indonesia sepanjang 2022 mencapai 5,51% atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (CPI) dari 107,66 pada Desember 2021 menjadi 113,59 pada Desember 2022.
Pada Selasa, nilai tukar rupiah ditutup merosot 21 poin atau 0,14% ke posisi Rp 14.991 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.970 per dolar AS.
Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Jelang Nyepi, Umat Hindu Lombok Gelar Pawai 180 Ogoh-ogoh
Umat Hindu Lombok menggelar pewai ogoh-ogoh yang menghadirkan 180 ogoh-ogohMeski Ditolak Demokrat dan PKS, DPR Setujui Pengesahan Perppu Cipta Kerja Jadi UU
Fraksi Demokrat dan PKS menjadi penolak pengesahan Perppu Ciptaker jadi UUSektor Bank Melesat, Saham BMRI dan ARTO Juaranya
Saham BMRI dan ARTO pimpin penguatan saham sektor bank sepanjang hari ini.Top! Jelang Nyepi, IHSG Melesat 1,2%, Saham COAL Auto Reject Atas
IHSG melesat hingga 1,2% jelang libur Nyepi besok. Lompatan indeks didukung kenaikan saham sektor keuangan dan teknologiJaksa ICC: Surat Perintah Penangkapan Putin Berlaku Seumur Hidup
Surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin berlaku seumur hidup, dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC).Tag Terpopuler
Terpopuler
