JAKARTA, investor.id – Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut, berdasarkan analisa teknikal, IHSG berpotensi menguat pada perdagangan Kamis (2/2/2023). IHSG diperkirakan akan diperdagangkan dengan rentang 6.825– 6.900. ASII hingga BMRI disebut bakal cuan loh!.

Pada perdagangan Rabu (1/2/2023 IHSG) ditutup menguat sebesar 22 poin (0,34%) ke level 6.862. Sektor transportasi & logistic, konsumen non-primer, konsumen primer, infrastruktur, barang baku, industrial, kesehatan dan teknologi bergerak positif mendominasi kenaikan IHSG.  

Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, The Fed kembali menaikkan tingkat suku bunga. Kali ini mereka menaikkan tingkat suku bunga dari sebelumnya 4.25% menjadi 4.50% menjadi 4.5% - 4.75%. “Para pembuat kebijakan sepakat untuk terus menaikkan tingkat suku bunga mereka sebelum pada akhirnya melambatkan kenaikkan tingkat suku bunga termasuk besaran tingkat suku bunga tersebut,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Kamis (2/2/2023).

Pilarmas Investindo Sekuritas  menilai. Besaran kenaikkan yang jauh lebih kecil, merupakan pilihan dan keputusan yang diambil oleh The Fed kemarin sebagai bagian dari sebuah strategi tatkala inflasi mulai mengalami penurunan secara konsisten dan terkendali. Alhasil, dengan The Fed kembali menaikkan tingkat suku bunga namun dengan tingkat besaran yang kecil, S&P 500 ditutup lebih dari 1%, dan tentu saja imnbal hasil 2y mengalami penurunan drastis.

“Hal yang sama juga akan terjadi pada pasar saham dan obligasi hari ini. Pasar saham dan obligasi akan ikutan bergoyang hari ini nan sumringah. The Fed sudah berbicara, tinggal menunggu aksi dari pasar pada pagi hari ini,” tambah Pilarmas Investindo Sekuritas.

Pilarmas Investindo Sekuritas menergaskan rencana IPO Pertamina Geothermal Energy dengan kode efek PGEO berpotensi disambut oleh pelaku pasar dan investor. Fokus PGEO yang ingin mengembangkan tenaga panas bumi secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Dilihat dari sumber daya dan cadangan PGEO, dinilai dapat menghasilkan listrik dari sumber panas bumi selama tiga deKade terakhir dan berkontribusi pada kemampuan Indonesia untuk mempertahankan jaringan listrik.

Untuk prospek bisnis PGEO ke depannya, Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut pertama, tingkat urgency kebutuhan listrik di mana pasar tenaga listrik Indonesia merupakan terbesar di Asia Tenggara bahkan diperkirakan tumbuh dengan kuat. Terlebih, client PGEO adalah PLN. Kedua, dari sisi dukungan pemerintah. Ketiga, kapasitas terpasang PGEO menyumbang sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia per 31 Desember 2021. Lebih jauh lagi, PGEO di pasar internasional pun menempati posisi pertama yang diukur dari kapasitas terpasang di mana diposisi berikutnya ada EDC yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 1,185 MW.

“Kami memandang bahwa secara prospek bisnis PGEO cukup baik ke depannya,” jelas Pilarmas Investindo Sekuritas.  

Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang disebut bakal cuan. Saham-saham tersebut adalah ASII, ERAA, TLKM, LPPF, BMRI.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS