Minggu, 28 Mei 2023

Jangan Kaget Kalau Saham Garuda Terbang ke Level Ini

Harso Kurniawan
3 Feb 2023 | 06:39 WIB
BAGIKAN
Pengunjung melintas di depan monitor saham Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (B-Universe Photo/Uthan AR)
Pengunjung melintas di depan monitor saham Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (B-Universe Photo/Uthan AR)

JAKARTA, Investor.id – Volume perdagangan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mulai besar, dengan critical support Rp 100. Seiring dengan itu, saham GIAA berpotensi terbang dan menguji level Rp 110.

“Jika ada konfirmasi rebound ke Rp 100, saham GIAA berpotensi menguji Rp 110 untuk keluar dari area konsolidasi dan membuka peluang minor bullish reversal,” ujar analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan, dikutip Selasa (2/3/2023).

Pada perdagangan kemarin, saham GIAA ditutup stagnan di level Rp 99. Saham GIAA ditransaksikan sebanyak 12.179 kali, dengan volume perdagangan 407 juta senilai Rp 40,7 miliar. PER GIAA, berdasarkan data RTI mencapai 0,12 kali, sedangkan PBV minus 0,25 kali.  

Valdy menuturkan, resistance saham GIAA Rp 110 dengan titik masuk Rp 100. Stoploss saham GIAA di level Rp 93.

Sebelumnya, Garuda berencana menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (private placement) dengan target dana berkisar US$ 300-400 juta semester I tahun ini. Maskapai asal Timur Tengah berminat berpartisipasi dalam aksi korporasi Garuda tersebut.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menegaskan, beberapa pemain industri penerbangan asal Timur Tengah sudah berdiskusi dengan Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas Garuda terkait rencana itu. Namun, dia belum bisa menyebutkan berapa saham Garuda yang bakal dicaplok investor asing tersebut.

"Saya mau nunggu sampai laporan keuangan kuartal IV-2022 Garuda keluar pada Maret 2022. Tujuannya agar mereka yakin Garuda sudah sehat pada kuartal I-2023," kata Kartika, belum lama ini.

Dia menyatakan, ketertarikan pemain maskapai asal Timur Tengah itu tidak lepas dari kabar absennya salah satu pemegang saham besar Garuda Indonesia, PT Trans Airways, anak usaha CT Corp milik Chairul Tanjung. Sebelumnya, Trans Airways juga tidak mengeksekusi haknya dalam penawaran umum terbatas saham atau rights issue Garuda Desember tahun lalu.

Garuda menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 3,8 triliun tahun ini. Sumber dana capex Garuda berasal dari  rights issue yang digelar Desember 2022.

Editor: Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 19 menit yang lalu

Nasabah Prioritas Berpotensi Meningkat, Mandiri Sekuritas Luncurkan MOST Priority

Mandiri Sekuritas meluncurkan MOST Priority. Hal ini seiring pertumbuhan investor pasar modal terus meningkat. 
International 1 jam yang lalu

Biden dan McCarthy Berbicara Soal Kesepakatan Plafon Utang AS

Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres Kevin McCarthy melakukan pembicaraan melalui telepon soal kesepakatan plafon utang
Finance 4 jam yang lalu

NPL Tinggi, BPR/BPRS Diminta Akselerasi Transformasi Digital

BPR/BPRS perlu mengakselerasi transformasi digital dalam proses bisnis, karena NPL masih tinggi.
Finance 7 jam yang lalu

 ‘Fraud’ Masih jadi Isu, Indonesia Re dan Gallagher Re Gelar Claim Forum 2023

Claim Forum 2023 untuk meningkatkan kesadaran semua pihak seperti apa proses klaim yang baik dan benar dan demi mencegah terjadinya fraud.
Business 7 jam yang lalu

KKP Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Kota Fuzhou RRT

RRT termasuk pasar strategis produk perikanan Indonesia, di mana nilai ekspor tahun lalu mencapai US$1,12 miliar atau meningkat 26,29%.
Copyright © 2023 Investor.id