Transmart Tutup Sejumlah Gerai, Yuk Tengok Keuangan Emiten Ritel!

JAKARTA, investor.id – Transmart milik konglomerat Chairul Tanjung telah menutup tujuh gerai secara permanen. Penutupan gerai ritel tersebut merupakan langkah efisiensi agar bisnis PT Trans Retail Indonesia selaku pengelola Transmart bisa melangkah lebih jauh ke depan.
Tujuh gerai Transmart yang ditutup permanen adalah Transmart di Mangga Dua Square, Jakarta Utara; Transmart ITC Kuningan, Jakarta Selatan; Transmart ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan; Transmart ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat; Transmart Mal Ambasador, Jakarta Selatan; Transmart Tamini Square, Jakarta Timur; Transmart Kepri Mall, Batam.
Adapun tujuh gerai Transmart tutup secara bertahap selama masa pandemi Covid-19, karena dinilai tidak punya peluang untuk bertumbuh. Transmart masih memiliki 95 gerai hipermarket lain di berbagai wilayah Indonesia.
Lantas, bagaimana rapor kinerja keuangan beberapa emiten ritel subsektor supermarket & convenience store yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
Hingga kuartal III-2022, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) selaku pengelola jaringan ritel Alfamart membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,75 triliun, melesat 58,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 1,1 triliun.
Pendapatan bersih emiten milik konglomerat Djoko Susanto ini mencapai Rp 72,13 triliun hingga kuartal III-2022, tumbuh 14,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 63,1 triliun.
Adapun beban pokok pendapatan AMRT sebesar Rp 57,32 triliun, naik 14,1% dari Rp 50,22 triliun. Laba kotor meningkat 15,37% menjadi Rp 14,8 triliun dan laba usaha tumbuh 36,8% menjadi Rp 2,33 triliun.
PT Hero Supermarket Tbk (HERO)
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) membukukan pendapatan Rp 3,2 triliun hingga kuartal III-2022 atau tumbuh 31% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 2,4 triliun.
HERO masih merugi Rp 85 miliar, meskipun itu membaik dibandingkan kuartal III-2021 yang mencatat rugi bersih Rp 747 miliar.
Supermarket milik Jardine Matheson Holdings Ltd ini membukukan beban pokok pendapatan Rp 1,89 triliun, meningkat dari Rp 1,49 triliun. Laba kotor mencapai Rp 1,33 triliun hingga kuartal III-2022.
PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC)
PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), peritel milik Grup Djarum – kelompok usaha yang dikendalikan Budi Hartono dan Michael Hartono – membukukan rugi periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 59,93 miliar hingga kuartal III-2022. Padahal, dibandingkan kuartal III-2021, RANC mencatat laba Rp 26,32 miliar.
Pendapatan bersih pengelola Ranch Market dan Farmers Market tersebut mencapai Rp 2,19 triliun hingga kuartal III-2022, naik tipis 0,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,18 triliun.
Beban pokok RANC naik menjadi Rp 1,7 triliun dari Rp 1,67 triliun. Sedangkan laba bruto turun 4,22% menjadi Rp 493,5 miliar dari Rp 515,2 miliar.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Kabar Gembira, UI Umumkan 410 Camaba Lewat Jalur Talent Scouting
Sebelumnya, sebanyak 2.049 orang calon mahasiswa baru lolos penerimaan masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)Lion Air Pangkas Kuota Gratis Bagasi Tercatat di Rute 8 Bandara
Lion Air mengumumkan kebijakan terbaru mengenai bagasi gratis alias cuma-cuma kategori bagasi tercatat.Ekonomi ASEAN-5 Kolektif Diproyeksi Tumbuh 4,6% di 2023
Pertumbuhan antara lain didukung konsumsi, perdagangan, dan investasi yang kuat, serta perdagangan terbuka dan investasi ke negara lain.Kementerian Investasi Ungkap Empat Tantangan Implementasi Hilirisasi, Apa Saja?
Pembiayaan dalam negeri untuk kegiatan-kegiatan hilirisasi sampai saat ini masih sangat sedikit.Cerita di Balik Kedatangan Pesawat Raksasa Antonov ke Bandara Kertajati, Ternyata Ada Ini
Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat sempat kedatangan pesawat kargo terbesar di dunia, Antonov 124-100.Tag Terpopuler
Terpopuler
