Pekan Ini, Harga CPO Bakal Dipengaruhi Indikator-Indikator Penting

JAKARTA, investor.id – Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, pergerakan harga CPO pekan ini akan bergantung pada rilisnya indikator penting di pasar CPO Malaysia. Indikator yang dipantau antara lain perkembangan situasi di Malaysia terkait rencana penghentian ekspor ke Uni Eropa, dan rilisnya data indikator pasar antara lain data ekspor periode awal Februari dan laporan stok CPO dari Dewan Sawit Malaysia.
“Selain itu, fokus juga tertuju pada perkembangan situasi di Indonesia khususnya terkait kebijakan ekspor dan program B35, situasi di negara importir utama, dan situasi di pasar minyak nabati,” ungkap Yoga kepada investor Daily, baru-baru ini.
Yoga memperkirakan harga CPO pekan ini akan berada di level resistance terdekat berada di kisaran harga 4.000 - 4.100 Ringgit Malaysia per ton. Apabila menemui katalis negatif, maka harga berpotensi turun menuju level support di kisaran harga 3.600-3.500 Ringgit Malaysia per ton.
Selain itu, lanjut dia, harga minyak kedelai pekan depan berpotensi bergerak pada tren bullish. Indikator yang dipantau adalah kondisi cuaca di Argentina, situasi di Uni Eropa pasca pemberlakuan uu anti deforestasi, situasi musim panen di Brasil, Situasi di Tiongkok pasca berakhirnya liburan Imlek, dan juga situasi di pasar CPO.
Yoga menambahkan, efek dari pembukaan kembali Tiongkok belum begitu berdampak pada permintaan CPO, hal ini disebabkan karena Tiongkok masih dalam proses pemulihan ekonomi, sehingga meski terjadi peningkatan permintaan pun, hal itu tidak akan langsung meningkat secara drastis.
Pada pekan lalu, harga CPO rontok hingga 4%. Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives basis mingguan periode 27 Januari – 3 Februari 2023. Kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Februari 2023 anjlok 149 Ringgit Malaysia (4%) menjadi 3.725 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka pengiriman CPO untuk Maret 2023 turun 66 Ringgit Malaysia (1,72%) menjadi 3.833 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO pengiriman April 2023 terkoreksi 51 Ringgit Malaysia (1,32%) menjadi 3.902 Ringgit Malaysia per ton. Pada Mei 2023 melemah 41 Ringgit Malaysia (1,06%) menjadi 3.862 per ton.
Sementara itu, Kontrak berjangka CPO pengiriman Juni 2023 kehilangan 30 Ringgit Malaysia (0,78%) menjadi 3.864 Ringgit Malaysia per ton. Serta, Juli 2023 jatuh 19 Ringgit Malaysia (0,49%) menjadi 3.856 Ringgit Malaysia per ton.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal
Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna
Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?
Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.Produsen Kopiko Punya Orang Terkaya (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 30,6 T
Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp 30,66 triliun sepanjang 2022.Pasca Ledakan di Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman
"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada amanTag Terpopuler
Terpopuler
