Pelemahan Harga Minyak Berlanjut

JAKARTA, investor.id – Pelemahan harga minyak diprediksi masih akan berlanjut pada awal pekan ini. Harga minyak diperkirakan akan diperdagangkan di rentang US$ 68-75,1 per barel.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut, dalam penutupan pasar Amerika di sabtu pagi, harga minyak dunia di level US$ 73,08 per barel pada jam 03.30 WIB. “Minyak dunia akan di perdagangkan melemah,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (6/2/2023).
Ibrahim menambahkan, harga minyak jatuh ke posisi terendah lebih dari tiga minggu pada hari Jumat dalam sesi yang bergejolak, setelah data pekerjaan AS yang kuat menimbulkan kekhawatiran tentang suku bunga yang lebih tinggi dan karena investor mencari kejelasan lebih lanjut tentang embargo UE yang akan segera terjadi pada produk olahan Rusia.
Pertumbuhan pekerjaan AS meningkat tajam pada bulan Januari di tengah pasar tenaga kerja yang terus-menerus tangguh, tetapi moderasi lebih lanjut dalam kenaikan upah akan memberikan kenyamanan bagi Federal Reserve dalam perjuangannya melawan inflasi.
Bank sentral AS pada hari Rabu menurunkan tingkat kenaikan suku bunga yang lebih ringan daripada tahun lalu, tetapi pembuat kebijakan juga memproyeksikan bahwa ‘peningkatan berkelanjutan’ dalam biaya pinjaman akan diperlukan.
Analis dan komisaris PT Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi mengatakan, pasar tidak dapat memutuskan apakah harus gugup tentang resesi atau lebih khawatir tentang Federal Reserve yang agresif dengan suku bunga pada tahun 2023 kemungkinan akan membebani ekonomi AS dan Eropa. “Meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi yang kemungkinan besar akan mengurangi permintaan minyak mentah global,” kata Vandy.
Negara-negara Uni Eropa sepakat untuk menetapkan batas harga pada produk minyak sulingan Rusia untuk membatasi dana Moskow untuk invasi ke Ukraina, presiden Swedia Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat.
Diplomat UE mengatakan batas harga adalah US$ 100 per barel untuk produk yang diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan minyak mentah, terutama solar, dan US$ 45 per barel untuk produk yang diperdagangkan dengan harga diskon, seperti bahan bakar minyak dan nafta.
Kremlin mengatakan embargo UE pada produk minyak sulingan Rusia akan menyebabkan ketidakseimbangan lebih lanjut di pasar energi global. Sementara itu,lonjakan lalu lintas yang tajam di 15 kota terbesar Tiongkok setelah liburan Tahun Baru Imlek, tetapi mengatakan bahwa pedagang Tiongkok ‘relatif tidak ada’.
Dalam pasokan AS, perusahaan energi minggu ini memangkas jumlah rig minyak dan gas alam paling banyak sejak Juni 2020, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes Co. Rig minyak AS turun 10 menjadi 599 minggu ini, terendah sejak September, sementara rig gas turun dua menjadi 158.
Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS mengatakan pada hari Kamis bahwa sebagai akibat dari serangan ransomware pada ION Trading UK, laporan Komitmen Pedagang mingguan CFTC akan ditunda hingga semua perdagangan dapat dilaporkan. Laporan CFTC memberikan gambaran posisi investor pada berbagai aset, termasuk minyak.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
BSI (BRIS) Terbitkan EBA Syariah Pertama di Indonesia
BSI (BRIS) menerbitkan Efek Beragun Aset Syariah-Surat Partisipasi (EBAS-SP), hasil sekuritisasi aset syariah pertama di Indonesia.Premier Luncurkan Proyek Hunian Hijau di Selatan Jakarta
PT Premier Qualitas Indonesia bersama anak usahanya, PT Bukit Sukses Bersama (BSB), memperkenalkan proyek hunian hijau Premier Promenade.Lanjutkan Ekspansi, SMKL Bakal Gunakan Energi Ramah Lingkungan
Terapkan praktik bisnis berkelanjutan, SMKL akan mengganti boiler yang semula menggunakan batu bara dengan energi gas agar ramah lingkungan.Anak Usaha KS Pasok Pipa Baja ke Proyek Terminal Kalibaru
Anak usaha KS, PT Krakatau Pipe Industries (KPI), melakukan pengiriman perdana pipa pancang ke proyek rancang bangun Terminal Kalibaru PTPP.Rapor ESG Bumi Resources (BUMI), Begini Hasilnya!
Bumi Resources (BUMI) menerima laporan resmi dari Bloomberg, penyedia data keuangan, terkait ESG (Environmental, Social & Government).Tag Terpopuler
Terpopuler
