Senin, 29 Mei 2023

Mengenaskan! Saham Perdana Hassana Boga (NAYZ) Dibuka ARB hingga Penutupan

Yunia Rusmalina
6 Feb 2023 | 19:05 WIB
BAGIKAN
Direktur Utama PT Hassana Boga Sejahtera Tbk, Lutfiel Hakim. (Ist)
Direktur Utama PT Hassana Boga Sejahtera Tbk, Lutfiel Hakim. (Ist)

JAKARTA, Investor.id – PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ ) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/2/2023). Hanya saja, harga sahamnya langsung dibuka auto reject bawah (ARB) sejak detik-detik awal melantai.

Posisi penurunan hingga ARB berlanjut sampai penutupan perdagangan saham. Berdasarkan data BEI, saham NAYZ dibuka langsung terjun Rp 10 (10%) menjadi Rp 90. Harga tersebut bertahan hingga penutupan perdagangan saham. Sedangkan NAYZ-W sempat menguat hingga Rp 25, meski akhirnya ditutup ke level Rp 10.

Perusahaan yang dicatatkan di papan akselerasi ini sebelumnya sukses menggelar penawaran umum perdana (IPO) dengan melepas sebanyak 510 juta saham atau sebanyaknya 20% dari total kepemilikan setelah penawaran umum. Dengan harga penawaran Rp 100 per saham, perseroan berhasil meraup dana Rp 51 miliar.

Berdasarkan informasi dari perusahaan, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham sebesa Rp 4,21 miliar akan digunakan untuk beberapa kepentingan perusahaan, seperti untuk belanja modal (capex ) berupa pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dengan pembelian tanah tersebut akan dibangun sebuah pabrik.

Sedangkan sekitar Rp 30 miliar akan digunakan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin , dan peralatan pabrik yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selain itu sisanya untuk digunakan perseroan untuk modal kerja seperti bahan baku, marketing, dan promosi serta biaya operasional NAYZ.

Menurut Direktur Utama NAYZ Lutfiel Hakim, dengan masuknnya dana IPO, perseroan ingin membuat produk tersebut bisa menjangkau konsumen dimanapun berada, didukung pengembangan inovasi produk yang lebih maksimal .

Hingga 31 Oktober 2022, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 26,79 miliar. Angka tersebut meningkat dari sebelumnya Rp 20,9 miliar. Kenaikan pendapatan diiringi dengan kenaikan laba bruto sebesar Rp 12,94 miliar , angka tersebut meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 7,68 miliar.

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 3 jam yang lalu

Indonesia Akan Salurkan Bantuan Vaksin ke Zimbabwe dan Kenya 

LDKPI sudah menyalurkan bantuan vaksin pentavalen terhadap Nigeria sebanyak 730 ribu dosis vaksin.
Business 4 jam yang lalu

Dukung Kinerja Ponsel, 4 Barang ini Wajib Dimiliki Pengguna

Setiap ponsel membutuhkan aksesoris tambahan untuk melindungi dan mengoptimalkan kerjanya.
Business 4 jam yang lalu

Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka, Kelas Pintar Gelar Aneka Program

Program-program tersebut antara lain rangkaian webinar, pendampingan ke satuan pendidikan binaan
Market 5 jam yang lalu

Eks Dirut Bursa Blak-blakan soal Bumi Minerals (BRMS), Ini Peluang dan Risikonya

Hasan Zein, mantan dirut Bursa Efek Jakarta, mengulas soal potensi kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS). Ini tentu ada peluang dan risiko.
Macroeconomy 5 jam yang lalu

Baparekraf ScaleUp Champions , Program Dukung Industri Kreatif dan Startup Digital

Baparekraf Scale-Up Champions 2023 diharapkan akan menghasilkan Unicorn dan Decacorn baru di Indonesia.
Copyright © 2023 Investor.id