Emiten Agung Sedayu (PANI) Mulai ‘Bergerak’

JAKARTA, investor.id - PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) melakukan penjualan sebagian saham miliknya di PT Windu Blambangan Sejati pada 6 Februari 2023.
“Perseroan melakukan penjualan/divestasi sebagian saham milik perseroan pada PT Windu Blambangan Sejati, berkedudukan di Kabupaten Banyuwangi,” ungkap Direktur Utama PANI Prilli BP Soetantyo dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (9/2/2023).
Penjualan dilakukan kepada Hendra Hasan Kustardjo dengan nilai transaksi Rp 11,06 miliar. Menurut Prilli, Hendra Hasan bukan pihak terafiliasi dari PANI.
Prilli menyatakan, tujuan dari transaksi adalah guna melakukan optimalisasi perseroan, tapi tak menyebut rinci optimalisasi apa yang dimaksud.
“Transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Usaha dan juga bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini 88,07% saham PANI dikuasai oleh PT Multi Artha Pratama (MAP). Saham MAP sendiri dimiliki 50% oleh PT Agung Sedayu dan 50% lainnya dipegang PT Tunas Mekar Jaya.
Mulanya, MAP melakukan akuisisi 328 juta saham PANI atau 80% dengan nilai transaksi Rp 54,12 miliar pada Oktober 2021. Diketahui salah satu nama yang menjual saham PANI kepada MAP adalah Hendra Hasan Kustarjo yang kini membeli saham PT Windu Blambangan Sejati dari PANI. Hendra Hasan kala itu melepas sebanyak 110 juta saham PANI kepada MAP. Kemudian, MAP sempat menggelar tender offer dan setelahnya PANI melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.
PANI sendiri awalnya merupakan perusahaan terbuka yang mempunyai kegiatan usaha yang bergerak di bidang industri kemasan kaleng serta mempunyai anak perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan dan jasa pembekuan/penyimpanan di kamar pendingin.
Namun kini, perseroan melakukan penambahan kegiatan usaha, yaitu dengan berinvestasi dan melakukan pengembangan bisnis di bidang real estate.
Adapun MAP yang berdiri sejak 2002 merupakan perusahaan pengembang properti terkemuka yang berpusat di Jakarta, yang fokus pada pengembangan properti sebagai solusi bisnis dan one stop living, dengan menyajikan kenyamanan dan kemudahan gaya hidup modern di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Dana rights issue dipakai PANI untuk mengambil alih 51% saham PT Bangun Kosambi Sukses (BKS) senilai Rp 6,49 triliun. Adapun pemegang saham BKS juga adalah 50% PT Agung Sedayu dan 50% lainnya PT Tunas Mekar Jaya. Berdasarkan laporan realisasi penggunaan dana rights issue per 31 Desember 2022, PANI sudah melakukan penyertaan saham pada Bangun Kosambi Sukses Rp 6,49 triliun.
Sebagai informasi, dalam arsip pemberitaan investor.id pada 9 Desember 2019 dijelaskan bahwa PT Bangun Kosambi Sukses adalah hasil patungan Agung Sedayu Group dan Salim Group.
Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25%
CSRA membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun iniMahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu
Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.Hindari Kemacetan Arus, Cuti Bersama Libur Idulfitri Digeser Maju dan Tambah 1 Hari
Pemerintah resmi merevisi cuti bersama dan libur Idulfitri dengan penambahan satu hariKepala PPATK Ungkap Transaksi Janggal Rp189 Triliun di Kemenkeu
Berikut analisa transaksi TPPU senilai Rp 189 di Kemenkeu berdasarkan analisa PPTAKDi DPR, Mahfud Beberkan Transaksi Dugaan TPPU Rp 349 Triliun
Transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun terbagi dalam tiga kelompok.Tag Terpopuler
Terpopuler
