JAKARTA, Investor.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar perdana tembus Rp 1.144 triliun kurun waktu tiga tahun terakhir atau sampai akhir 2022.
Baca juga: SBN Ritel Seri Terakhir Sudah Dipasarkan, Imbal Hasil Minimal 6,15% per Tahun
Dana yang besar ini merupakan bentuk komitmen BI untuk membantu pembiayaan APBN dan program pemulihan ekonomi nasional sejak pandemi covid-19 terjadi di Tanah Air.
"Kalau ditotal sampai dengan akhir tahun ini, prognosisnya kurang lebih kami membeli Surat Berharga Negara di pasar perdana sekitar Rp 1.144 triliun selama tiga tahun sesuai amanat Undang Undang 2 Tahun 2020,"tutur Perry dalam Raker Komisi XI, Senin (21/11).
Baca juga: Dana Asing Rp 4 Triliun Masuk Pasar SBN
Namun lebih rinci, BI menyebut hingga saat ini pihaknya telah membeli SBN di pasar perdana hinga Rp 974,09 triliun yang merupakan sesuai kesepakatan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) I, II dan III.
"Rincianya yakni sebesar Rp 26,61 triliun untuk SKB I, kemudian sebesar Rp 397,56 triliun pada SKB II. Sementara itu, hingga 15 November 2022 pada SKB III yang bertujuan untuk kesehatan dan kemanusiaan telah terealisasi Rp 310,4 triliun. Masih tersisa komitmen Rp 128,58 triliun yang belum terealisasi,"pungkas Perry.
Baca juga: Asing Lepas SBN, Utang Luar Negeri Pemerintah Melanjutkan Penurunan
Seperti diketahui, berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020, BI bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk melakukan burden sharing atau berbagi beban.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS