JAKARTA, investor.id - Harga emas bergerak flat di zona US$ 1.673.20 per troy ons. Pada Kamus (13/10/2022) pagi hari ini harga emas bergerak flat di tengah meningkatnya tensi Rusia-Ukraina dan ekspektasi kenaikan suku bunga usai rilis FOMC Minute Meeting.
Emas bergerak flat dengan konflik Rusia-Ukraina menjadi sentimen pendukung mengingat emas sebagai aset lindung nilai saat terjadi ketidakpastian geopolitik. Perkembangan kondisi dua negara, Rusia menghujani kota-kota di Ukraina dengan rudal usai terjadi serangan di jembatan yang menghubungkan Rusia ke semenanjung Krimea.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 4.000 Jadi Rp 945.000 Per Gram
Rusia meluncurkan setidaknya 84 rudal pada awal pekan yang disebut sebagai serangan udara paling luas sejak dimulainya perang dan berimbas pada pelumpuhan listrik. Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa mengutuk upaya aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina dengan tiga perempat dari 193 anggota Majelis Umum mendukung untuk menyebut langkah Rusia sebagai tindakan ilegal. Lebih dari 50 negara Barat menjanjikan bantuan militer ke Ukraina. Prancis mengumumkan bantuan radar dan sistem pertahanan udara, Inggris menjanjikan rudal pertahanan udara, dan Kanada mengatakan akan memberikan peluru artileri.
Baca juga: Pabrik Emas II Siap Beroperasi, Saham Bumi Minerals (BRMS) Akan Dikerek Rp 350
Kinerja emas masih dibayangi kondisi tingginya suku bunga acuan. Pembuat kebijakan Fed sepakat mereka perlu menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih ketat berdasarkan risalah pertemuan Fed 20 - 21 September. Banyak dari pejabat The Fed menekankan pentingnya tetap berada di jalur melawan inflasi bahkan ketika pasar tenaga kerja melambat.
Dalam risalah tersebut turut menunjukkan pentingnya mengkalibrasi laju kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk memitigasi risiko dampak negatif yang signifikan terhadap prospek ekonomi. Sementara itu, US Producer Price Index YoY yang dirilis Bureau of Labor Statistics mencetak angka 8.5% dibandingkan dengan 8.4% angka yang diharapkan dan 8.7% pada data sebelumnya.
Baca juga: Bos Bumi Minerals (BRMS) Agus Projo Sebut Pabrik Emas Baru sudah Rampung
Pasar menantikan data US CPI dan Inflation Rate yang dapat menunjukkan laju kenaikan suku bunga selanjutnya. Tingginya suku bunga acuan melemahkan daya tarik emas karena dianggap kurang memberikan imbal hasil menjadi sentimen yang membebani kinerja emas. Imbal hasil obligasi AS saat ini berada di areal 3.91%.
Berdasarkan riset ICDX, Kamis (13/10/2022) harga emas flat dengan support saat ini beralih ke areal US$ 1.664,49 dan resistance terdekatnya berada di areal US$ 1681.43. Support terjauhnya berada di areal US$ 1.659,59 hingga ke areal US$ 1.654,70, sementara untuk resistance terjauhnya berada di areal US$ 1.686,32 hingga ke areal US$ 1.691,59.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS