CHICAGO, investor.id – Harga emas kembali merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kelima berturut-turut menjadi berada di bawah level psikologis 1.750 dolar AS.
Emas tertekan oleh greenback yang lebih kuat, menyusul komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve (Fed), serta pembatasan baru Covid-19 di Tiongkok.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 14,80 dolar AS atau 0,84% menjadi ditutup pada 1.739,60 dolar AS per ounce. Sebelumnya diperdagangkan di kisaran teratas sesi 1.755,00 dolar AS dan terendah di 1.733,90 dolar AS.
Baca juga: Wall Street Turun, Kecemasan Covid-19 Tiongkok Bebani Sentimen
Emas berjangka melemah 8,6 dolar AS atau 0,49% menjadi 1.754,40 dolar AS pada Jumat (18/11), setelah jatuh 12,8 dolar AS atau 0,72% menjadi 1.763,00 dolar AS pada Kamis (17/11), dan menyusut satu dolar AS atau 0,06% menjadi 1.775,80 dolar AS pada Rabu (16/11).
Dolar AS melonjak pada Senin (21/11), karena pelaku pasar menghindari mata uang berisiko. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,85% menjadi 107,8350.
Dalam pidatonya di Orange County Business Council di California pada Senin, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan bahwa bank sentral memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan terkait dengan kenaikan suku bunga.
Daly mengatakan tahap selanjutnya untuk Federal Reserve dalam banyak hal akan lebih sulit. “Menyesuaikan terlalu sedikit akan membuat inflasi terlalu tinggi,” lanjutnya.
Indeks Aktivitas Nasional Chicago Fed yang dirilis oleh Federal Reserve Chicago pada Senin turun menjadi minus 0,05 pada Oktober dari 0,17 pada September, menambah tanda-tanda melemahnya aktivitas di tengah inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.
Baca juga: BRI Danareksa Sekuritas: IHSG Cenderung Mixed, Pantau Tiga Saham Ini
Investor selanjutnya menunggu risalah pertemuan Fed sebelumnya yang akan dirilis pada Kamis (24/11), kemungkinan akan memberikan lebih banyak wawasan tentang bagaimana bank sentral bermaksud melanjutkan kenaikan suku bunga.
Pembatasan baru Covid-19 di Tiongkok juga telah memicu kekhawatiran atas prospek ekonomi global dan membuat trader menghindari mata uang berisiko, beralih ke mata uang safe haven dolar, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 12,5 sen atau 0,6%, menjadi ditutup pada 20,872 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 3,60 dolar AS atau 0,37%, menjadi ditutup pada 987,90 dolar AS per ounce.
Editor : Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Sumber : ANTARA
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS