JAKARTA, investor.id - Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives menguat pada perdagangan Kamis (26/1/2023). Membalikan pelemahan yang terjadi pada perdagangan Rabu (25/1/2023).
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Kamis (26/1/2023), kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Februari 2023 naik 24 Ringgit Malaysia menjadi 3.778 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Maret 2023 menguat 29 Ringgit Malaysia menjadi 3.783 Ringgit Malaysia per ton.
Baca juga: Pemerintah Wajib Lindungi Investasi Perkebunan Sawit
Sementara itu, kontrak pengiriman April 2023 terkerek 28 Ringgit Malaysia menjadi 3.781 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Mei 2023 meningkat 28 Ringgit Malaysia menjadi 3.781 Ringgit Malaysia per ton.
Serta, kontrak pengiriman Juni 2023 bertambah 26 Ringgit Malaysia menjadi 3.777 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Juli 2023 menguat 12 Ringgit Malaysia menjadi 3.758 Ringgit Malaysia per ton.
Baca juga: KUD Perkebunan Kelapa Sawit Maju Jaya Wilmar Group Panen Perdana Hasil Replanting
Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, harga CPO berada pada tren naik tipis. Sentimen yang mempengaruhinya datang dari laporan ekspor CPO Malaysia periode 1-25 Januari 2023.
“Laporan tersebut menyebutkan Ekpor CPO Malaysia mengalami penurunan sebesar 32,9% yang menjadi katalis negatif bagi harga CPO,” ungkap Yoga kepada Investor Daily, Kamis (26/1/2023).
Baca juga:Lahan Perkebunan Sawit dengan Hak Guna Usaha (HGU) Tidak Masuk ke Dalam Kawasan Hutan
Meski demikian, lanjut Yoga, data negatif di pasar CPO ini diimbangi dengan tren positif di pasar minyak nabati yang dipicu oleh situasi di jalur Laut Hitam yang kembali menegang. Serta, keputusan pemerintah Argentina menaikkan harga biofuel sebesar 5%.
“Jelang akhir pekan, kemungkinan harga CPO masih akan bergerak stabil pada kisaran harga saat ini,” tutup Yoga.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS