JAKARTA, investor.id - Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives naik pada perdagangan Rabu (30/11/2022). Dengan demikian, harga CPO reli dua hari beruntun. Mengingat pada perdagangan Selasa (29/11/2022) harga CPO ditutup menguat.
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Rabu (30/11/2022), kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Desember 2022 naik 1 Ringgit Malaysia menjadi 4.099 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Januari 2023 menguat 4 Ringgit Malaysia menjadi 4.189 Ringgit Malaysia per ton.
Baca juga: Harga CPO Menguat
Sementara itu, kontrak pengiriman Februari 2023 terkerek 15 Ringgit Malaysia menjadi 4.234 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Maret 2023 bertambah 16 Ringgit Malaysia menjadi 4.251 Ringgit Malaysia per ton.
Serta, kontrak pengiriman April 2023 naik 19 Ringgit Malaysia menjadi 4.232 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Mei 2023 terdongkrak 24 Ringgit Malaysia menjadi 4.190 Ringgit Malaysia per ton.
Baca juga: Truk Terbalik, 10 Ton CPO Tumpah ke Jalan
Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak kedelai yang pada pekan ini nampaknya masih akan bergerak terbatas atau tidak terlalu berfluktuatif. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan situasi Covid-19 di Tiongkok, perkembangan situasi pelayaran di jalur Laut Hitam, ancaman iklim La Nina di negara produsen utama, dan situasi di pasar CPO.
“Harga minyak kedelai diperkirakan akan berada di resistance US$ 74 - 76 per pounds, dan potensi support di kisaran harga US$ 70 - 68 per pounds,” tambahnya.
Yoga menambahkan, jika melihat dari data ekspor di negara eksportir utama yaitu Indonesia dan Malaysia, terjadi peningkatan permintaan dari negara importir, dan kemungkinan masih akan terus meningkat hingga awal tahun akibat berlangsungnya perayaan Chinese New Year yang jatuh di bulan Januari.
Baca juga: Perhatian! Harga CPO Bakal Dipengaruhi Jajaran Indikator Ini
Sedangkan untuk penurunan pasokan ini nampaknya lebih diakibatkan karena efek dari tingginya curah hujan yang melanda. Mengutip dari departemen meteorologi Malaysia, diperkirakan curah hujan yang tinggi masih akan bertahan hingga bulan Maret tahun depan.
“Hingga akhir tahun, kemungkinan harga CPO akan menemui level resistance di kisaran harga 4.700 – 5.000 Ringgit Malaysia per ton. Apabila mendapat katalis negatif, maka harga berpotensi turun menuju level support di kisaran harga 3.500 – 3.200 Ringgit Malaysia per ton,” jelasnya.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS