JAKARTA, investor.id – Dibuka turun 0,78 poin (0,01%) di posisi 7.052, IHSG tenggelam di zona merah pada perdagangan sesi I, Senin (28/11/2022). IHSG ditutup melemah 15,88 poin (0,23%) ke level 7.037,26. IHSG dan bursa regional Asia serempak bergerak melemah. Apa pemicunya?
Baca juga: Bank Jago (ARTO) Konservatif, Sahamnya Bisa Cuan Berapa? Simak!
Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, IHSG dan bursa regional serempak melemah karena dipicu aksi unjuk rasa anti kebijakan lockdown di Tiongkok. Minggu kemarin telah terjadi unjuk rasa dan terjadi benturan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan, dimana ratusan masyarakat protes atas kebijakan lockdown yang ketat.
“Para pengunjuk rasa juga turun ke jalan-jalan di kota Wuhan dan Chengdu pada hari Minggu (27/11/2022),” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Senin (28/11/2022).
Baca juga: Info Teranyar dari Bukalapak (BUKA) soal MESOP, Banyak Peminatnya?
Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas menambahkan, mahasiswa di berbagai kampus universitas di seluruh Tiongkok berkumpul untuk berdemonstrasi selama akhir pekan. Aksi ini respon atas kebijakan nol-Covid oleh Presiden Xi Jinping, telah mengadopsi kebijakan terhadap penyakit tersebut, yang mengakibatkan penguncian yang meluas dan pembatasan perjalanan dalam beberapa hari terakhir.
Pilarmas Investindo Sekuritas menambahkan, Anthony Fauci pakar penyakit menular mengkritik tanggapan keras pemerintah Tiongkok terhadap Covid-19. Alhasil, pasar memandang aksi ini bisa bertambah luas sehingga akan menimbulkan gejolak sosial. “Sehingga ini akan merugikan ekonomi dalam negeri Tiongkok yang selanjutnya akan memberikan dampak pada ekonomi global,” tambah Pilarmas Investindo Sekuritas.
Baca juga: Lima Saham Ini Paling Kinclong di Awal Pekan, Termasuk JARR dan SINI
Di sisi lain, lanjut Pilarmas Investindo Sekuritas, akibat masih diselimuti Covid-19, industrial profit Tiongkok hingga Oktober 2022 turun 3,0% dari tahun sebelumnya. Dengan kondisi wabah kembali menaik baru-baru tentunya ini dikuatkan oleh pasar bahwa risiko resesi ekonomi global semakin meningkat, dan perusahaan industri menghadapi tekanan yang lebih besar.
“BBRI. Kami merekomendasikan buy dengan support dan resistance di level 4.710-4.870. Sedangkan PER; 13,73x dan PBV; 2,31x,” tutup Pilarmas Investindo Sekuritas.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS