

Vaksinator melakukan vaksinasi Covid-19 dosis kedua kepada tenaga kesehatan yang bertugas di RS Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/1/2021). Foto: SP/Joanito De Saojoao
Kalbe dan Unilever Siap Bantu Pemerintah Distribusikan Vaksin
Gita Rossiana (gita.rossiana@investor.co.id)
JAKARTA , Investor.id - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyatakan komitmennya untuk membantu pemerintah dalam mendistribusikan vaksin Covid-19.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan menyatakan dukungan terhadap upaya mengatasi pandemi. "Dalam hal ini khususnya terkait pelaksanaan program vaksinasi ke depannya," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (4/2).
Komitmen ini, lanjut Ira, bagian dari dukungan lanjutan yang sudah dilakukan sebelumnya, yakni sejak awal pandemi dan sejak perusahaan beroperasi. Dukungan ini diberikan agar bisa menciptakan kebaikan bersama.
Lebih lanjut untuk detil mengenai kerjasama program vaksinasi, saat ini masih didiskusikan. Ira berharap, komitmen Unilever Indonesia ini menjadi pendorong berbagai pihak agar turut memberikan dukungan sehingga Indonesia semakin kuat dan segera bangkit.
Sementara itu, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menjelaskan, perseroan juga mendukung program vaksinasi Covid-19 yang digagas pemerintah. Dalam hal ini, perseroan akan mendistribusikan vaksin melalui anak usaha, PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT). "Kalbe melalui anak usaha, Enseval sudah menyiapkan distribusi vaksin di bawah koordinasi Biofarma grup," papar dia.
Namun demikian, perseroan belum dapat memberitahukan terkait informasi detailnya. Oleh karena itu, Vidjongtius juga belum mengetahui dampak kegiatan tersebut terhadap bisnis perseroan.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) untuk CoronaVac. CoronaVac adalah vaksin Covid-19 milik Sinovac asal Tiongkok
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, pemberian izin ini dengan mempertimbangkan hasil uji klinis di Indonesia, Brasil, dan Turki. Uji klinis menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 memiliki keamanan dan kemanjuran (efikasi) menangkal Covid-19.
Di Indonesia, uji klinis dilakukan di Bandung oleh Biofarma dan Sinovac dengan efikasi CoronaVac mencapai 65,3%. Selanjutnya, dalam uji klinis di Turki, efikasi Sinovac mencapai 91% dan Brasil 78%. "Vaksin Sinovac ini juga memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk bisa mendapatkan izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50%," papar dia.
Penny mengatakan, pemberian EUA oleh BPOM itu juga mempertimbangkan hasil rapat bersama lintas sektor seperti Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI, ahli epidemi dan unsur terkait lainnya. BPOM dan pemangku kepentingan terkait terus mengawasi proses vaksinasi terutama efek samping dari vaksin Sinovac tersebut. Pengawasan juga dilakukan untuk Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Sebelumnya, BPOM memastikan bahan vaksin Covid-19 CoronaVac aman. Hal ini berdasarkan evaluasi terhadap 1,2 juta vaksin CoronaVac yang datang pada 6 Desember 2020. BPOM telah menerbitkan sertifikat lot release 1,2 juta dosis untuk CoronaVac.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily