JAKARTA, investor.id – Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar turut berbangga dengan kemajuan pasar modal dari sisi jumlah investor, transaksi harian, hingga kapitalisasi pasar bursa Indonesia.
Ia pun mengungkapkan, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK 2022 menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan di sektor pasar modal meningkat.
Baca juga: Ini Pesan Jokowi kepada Stakeholders Pasar Modal
“Thats a good news. But not the good news is literasinya tidak naik. Artinya masyarakat kita tidak makin ngerti, walaupun investasi,” tandas Mahendra pada acara CEO Networking (CEON) 2022 bertema ‘Strengthening Economics Growth in Dynamics Conditions’, Kamis (24/11/2022).
Survei kepada 14.634 responden di 34 provinsi tersebut menggambarkan, tingkat inklusi keuangan berdasarkan sektor jasa keuangan yakni pasar modal naik dari 1,55% pada 2021 menjadi 5,19% pada 2022.
Baca juga: Per November 2022 BP Tapera Wajib Lapor ke OJK
Sedangkan literasi keuangan pada sektor yang sama, justru turun tipis dari 4,92% tahun lalu menjadi 4,11% tahun ini.
Menurut OJK, inklusi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku keuangan seseorang untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam mencapai kesejahteraan.
Baca juga: OJK: Start-up Sudah Tak Bisa Hanya Andalkan Valuasi
Sementara itu, literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, serta keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku keuangan seseorang untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam mencapai kesejahteraan.
“Jadi ayo kira harus perbaiki. Harus kita dekati bersama. Karena ini bukan tentang 10 juta SID, ini juga tentang kualitas dari 10 juta tersebut. Jadi ayo, kita buat literasi khusus untuk peningkatan literasi dan inklkusi keuangan dan seluruh kita mendukungnya,” tegas Mahendra.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait