

Sari Roti. Foto: Defrizal
Laba Bersih Nippon Indosari Tumbuh 75%
Muhammad Nabil Alfaruq
JAKARTA,investor.id —PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 75% menjadi Rp 301 miliar hingga 31 Desember 2019, dibandingkan dari periode sama tahun sebelumnya yang membukukan Rp 172 miliar.
“Penjualan neto perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 20,65% menjadi Rp 3,33 triliun tahun 2019, dibandingkan tahun sebelumnya yang membukukan Rp 2,76 triliun,” ujar manajemen perseroan di Jakarta, Selasa (3/2).
Sedangkan beban pokok penjualan tumbuh 16,53% menjadi Rp 1,48 triliun, dibandingkan periode 31 Desember 2018 yang mencatatkan Rp 1,27 triliun. Laba usaha perseroan pada 31 Desember 2019 mengalami peningkatan 83,59% menjadi Rp 356,93 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya yang memperoleh Rp 194,41 miliar.
Laba sebelum beban pajak penghasilan pada penutupan akhir tahun 2019 mencatatkan sebesar Rp 347,09 miliar, terangkat 85,67% dari periode sama tahun sebelumnya yang memperoleh Rp 186,93 miliar. Secara total aset, perseroan berhasil memperoleh sebanyak Rp 4,68 triliun, meningkat dari 31 Desember 2018 yakni Rp 4,39 triliun.
Sebelumnya, manajemen perseroan menyebutkan rencana untuk membangun 2 pabrik baru di Banjarmasin-Kalimantan Selatan dan Pekanbaru-Riau. Pembangunan kedua pabrik tersebut ditargetkan selesai tahun ini.
VP Investor dan Public Relation Nippon Indosari Hadi Susilo mengatakan, pembangunan 2 pabrik tersebut akan menggunakan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2020 dengan total Rp 400 miliar. “Sebagian besar belanja modal kami tahun depan akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru tersebut,” ujarnya.
Terkait pemilihan lokasi Banjarmasin dan Pekanbaru sebagai tempat untuk pembangunan 2 pabrik baru, Hadi menjelaskab, kedua lokasi tersebut memiliki keuntungan yang dapat membantu bisnis perseroan. Dengan luasnya Kalimantan dan memiliki banyak kekayaan, sehingga dinilai memiliki demand yang baik.
Sedangkan untuk Riau dimanfaatkan oleh emiten berkode saham ROTI ini untuk memperkuat jalur distribusi. “Sebagaimana kita juga sudah hadir di Medan, dan Palembang. Sehingga penempatan di Pekanbaru akan membantu fasilitas produksi dan distribusi,” ujar Hadi.
Sumber belanja modal tersebut bersumber dari hasil right issue yang dilakukan oleh perseroan pada tahun 2017. Dari aksi ini, perseroan telah memperolah dana sebesar Rp 1,4 triliun.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait