JAKARTA, investor.id – Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut, berdasarkan analisa teknikal, IHSG berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Jumat (25/11/2022). IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak pada rentang 7.013 – 7.135. INAF hingga PTPP bakal melesat jelang akhir pekan ini.
Pada perdagangan Kamis (24/11/2022), IHSG ditutup menguat sebesar 26 poin (0,37%) ke level 7.080. Sektor properties & real estate, Kesehatan, konsumen primer, infrastruktur, industry, keuangan, bahan baku, konsumen non primer, transportasi & logistik bergerak positif dan mendominasi kenaikan IHSG.
Baca juga: Phintraco Sekuritas: IHSG Uji Resistance, Perhatikan Rebound Lanjutan Saham Perbankan
Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, Selandia Baru akhirnya menaikkan tingkat suku bunga sebanyak 75 bps, dan ternyata itu tidak cukup. Bank Sentral Selandia Baru sudah memberikan kode keras akan melakukan pengetatan lebih lanjut, meskipun ada proyeksi akan terjadinya resesi pada tahun depan. Membaranya kenaikkan tingkat suku bunga di Selandia Baru, tampaknya berbanding terbalik dengan Australia dan Kanada yang sudah mulai melambatkan kenaikkan tingkat suku bunganya, karena adanya potensi resesi global pada tahun depan.
“Gubernur Bank Sentral Korea Selatan, Rhee Chang-yong juga mulai mengikuti Australia dan Canada, karena dirinya telah memberikan isyarat bahwa tampaknya pengetatan kebijakan moneter sudah dekat, karena tampaknya inflasi mulai kian terkendali, sehingga Bank Sentral Korea Selatan akan mulai menaikkan tingkat suku bunga dengan besaran yang lebih kecil,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: Artha Sekuritas: Investor Cermati Hasil Meeting FOMC, Delapan Saham Calon Untung Tebal
Pilarmas Investindo Sekuritas menambahkan, rencana pemberlakuan cukai untuk produk plastik dan Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) akan ditunda melihat kondisi saat ini yang cenderung sulit dengan kenaikan harga bahan baku, pelemahan daya beli dan kenaikan cost of fund. Sehingga, rencara tersebut berpotensi diterapkan pada 2024. Dalam sepuluh tahun terakhir, ada tiga obyek cukai yang diterapkan di Indonesia dengan Industri Hasil Tembakau (IHT) sebagai kontributor utama cukai. Indonesia merupakan salah satu negara dengan obyek cukai paling minim.
Baca juga: Yugen: Tekanan Mulai Menurun, Saham-saham Ini Layak Diburu Jelang Akhir Pekan
“Kami melihat bahwa hal ini tentunya dapat meningkatkan penerimaan negara sebagai usaha untuk menekan defisit APBN. Tak hanya itu, cukai ini dapat berdampak pada penggunaan kantong kertas dan sekaligus semakin mengekstensifikasikan ekonomi hijau di dalam negeri. Kami melihat aturan tersebut dapat menekan emiten ritel di mana adanya tambahan beban,” tambah Pilarmas Investindo Sekuritas.
Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham-saham bakal melesat pada perdagangan jelang akhir pekan. Saham-saham tersebut adalah INAF, MTDL, MDKA, PNIN, PTPP.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS