JAKARTA, investor.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan potensi jumlah dana yang bisa dihimpun dari aksi initial public offering (IPO) start-up unicorn dan decacorn di pasar modal Indonesia bernilai cukup jumbo.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan kebijakan yang diharapkan meningkatkan pertumbuhan jumlah emiten dan nilai emisi di masa depan.
Baca juga: Resmi Tercatat di BEI, Saham Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Langsung ARA
“OJK telah mengeluarkan POJK Nomor 22/POJK.04/2021 tentang Klasifikasi Saham dengan Hak Suara Multipel oleh Emiten dengan Inovasi dan Tingkat Pertumbuhan Tinggi yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Berupa Saham,” ungkap Hoesen dalam Seminar Pencapaian Pasar Modal 2021 secara daring, Selasa (25/1).
Regulasi itu sebagai langkah mengantisipasi pesatnya perkembangan perusahaan start-up kategori unicorn dan decacorn serta berbagai perusahaan lain berkategori new economy.
Hoesen menambahkan, untuk mendukung penerbitan POJK itu BEI telah merevisi Peraturan Pencatatan Saham BEI No. I-A untuk semakin memperluas kesempatan bagi perusahaan-perusahaan baik konvensional maupun new economy untuk memanfaatkan pendanaan di pasar modal Indonesia.
Baca juga: Valuasi dan Penyerapan IPO Unicorn Masih Dipertanyakan
Berbagai kebijakan tersebut, terang Hoesen, diharapkan akan meningkatkan optimisme bagi pertumbuhan jumlah emiten dan nilai emisi di masa depan. Apalagi, mengingat potensi penghimpunan dana yang dapat diraih dari IPO perusahaan startup uncorn dan decacorn serta perusahaan berkategori new economy terbilang cukup besar. “Mudah-mudahan potensi ini bisa kemudian direailisasikan,” lengkap Hoesen.
Lebih jauh, dia menambahkan, dengan masuknya perusahaan kategori new economy ke BEI juga diharapkan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar di BEI dan diharapkan juga jadi daya tarik bagi investor regional dan global untuk masuk ke pasar modal Indonesia.
Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait