JAKARTA, investor.id – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (24/11) pagi menguat, didorong hasil risalah pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed).
Rupiah pagi ini menguat 51 poin atau 0,32% ke posisi Rp 15.636 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.687 per dolar AS.
“Rupiah berpeluang menguat hari ini setelah notulen rapat bank sentral AS dini hari tadi memperlihatkan keinginan para pejabat The Fed, untuk menjalankan kenaikan suku bunga acuan yang lebih kecil ke depannya,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Rupiah Menguat Jelang Rilis Risalah The Fed
Risalah dari pertemuan November Fed menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat di bank sentral sepakat akan segera tepat untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Pada risalah pertemuan 1-2 November The Fed menaikkan suku bunga utamanya sebesar tiga perempat poin persentase atau 75 basis poin (bps) untuk keempat kalinya berturut-turut. Ini menjadi upaya memerangi inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.
Langkah ini menunjukkan para pejabat sebagian besar puas bahwa mereka dapat segera berhenti menaikkan suku bunga besar dan bergerak dalam langkah-langkah yang lebih kecil.
Risalah juga menunjukkan perdebatan yang muncul di dalam The Fed mengenai risiko pengetatan kebijakan, yang cepat dapat menganggu pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan. Bahkan ketika regulator mengakui ada sedikit kemajuan yang dapat dibuktikan pada inflasi dan bahwa suku bunga masih perlu dinaikkan.
“Sikap yang lebih moderat ini mendorong sentimen positif ke aset berisiko termasuk rupiah,” ujar Ariston.
Baca juga: Rupiah Masih Oke, Ojo Dibandingke...
Ia memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 15.630 per dolar AS dengan potensi resisten Rp 15.700 per dolar AS.
Pada Rabu (23/11), rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,06% ke posisi Rp 15.687 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.697 per dolar AS.
Editor : Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Sumber : ANTARA
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS