JAKARTA, investor.id – Investor legendaris Lo Kheng Hong dikenal dengan prinsipnya tidak mau berutang, terutama dalam berinvestasi di saham.
Tapi menjadi pertanyaan menarik adalah, apakah Pak Lo, sapaan akrab Lo Kheng Hong, benar-benar tak pernah berutang untuk investasi di saham?
Hal tersebut pun menjadi pertanyaan seorang konglomerat asal Surabaya Hermanto Tanoko dalam podcast yang dibawakannya di kanal YouTube pribadinya saat mengundang Pak Lo sebagai tamu.
Baca juga: Paninvest (PNIN) Borong Lagi Saham Panin Financial (PNLF), Lo Kheng Hong Ikutan Tidak?
“Itu (tidak berutang) dimulai sejak awal Pak Lo berinvestasi saham?” tanya Hermanto Tanoko dikutip Kamis (30/6/2022).
Jawaban Lo Kheng Hong kemudian cukup mengejutkan.
“Oh, dulu saya ada berutang Pak, ketika uang saya masih kecil. Tapi setelah besar ini, saya tidak berani berutang,” ungkap Lo Kheng Hong menjawab pertanyaan Hermanto Tanoko.
Kemudian Hermanto Tanoko menanyakan saran apa dari Pak Lo bagi para penonton podcast-nya terkait bolehkah berutang atau tidak dalam berinvestasi saham.
“Advice Pak Lo kepada Sobat Sukses gimana? Kalau mereka beli saham boleh gak mereka berutang terus dibelikan saham?” papar Hermanto.
“Saya kan tidak berutang, tentu nasehat saya sebagai seorang investor saham sebaiknya tidak berutang. Bukan berarti berutang gak ada manfaatnya. Berutang bisa juga, kalau market booming kan labanya meningkat banyak,” kata Lo Kheng Hong memberikan saran.
“Di atas dari beban bunga?” ujar Hermanto menanggapi.
“Oh pasti di atas,” sambung Lo Kheng Hong.
Baca juga: Lo Kheng Hong dan MNC Investama (BHIT) Tambah Saham Global Mediacom (BMTR)
Menurut Lo Kheng Hong, nilai di bursa naik itu akan terjadi terus. Tetapi kalau kita punya utang dan ketika hal buruk terjadi seperti awal pandemi pada April 2022 saat IHSG sampai 3.900, kalau kita berutang, mungkin sudah habis tak bisa bertahan.
“Pasti habis dan kita gak pernah tahu saham itu jatuh kapan kita gak pernah tahu. Tiba-tiba yang jatuhin saham bukan suku bunga yang naik tapi virus yang bikin jatuhin harga saham. Kita kan gak tahu. Jadi ada hal-hal yang di luar pikiran kita yang bisa membuat harga saham jatuh yang kita gak tahu. Itulah risikonya kita kalau berutang bisa habis waktu itu,” imbuh Lo Kheng Hong.
Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait