

Sritex: Industri Tekstil Indonesia Sedang Sunrise
Oleh Farid Firdaus dan Rausyah Fikry
Wakil Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex/ SRIL) Iwan Kurniawan Lukminto optimistis dengan kondisi ekonomi dan bisnis perusahaan tahun ini.
Menurut dia, industri tekstil Tanah Air sedang mengalami sunrise dan sangat potensial. “Memang kalangan perbankan dalam 10 – 15 tahun terakhir menganggap industri tekstil sudah mengalami sunset, karena industri tekstil Indonesia kalah bersaing dengan India dan Tiongkok,” tutur dia.
Saat ini, kata dia, industri tekstil Tiongkok sudah mengalami kesulitan. Pada 2012, pangsa pasar Tiongkok terhadap tekstil dan produk tekstil dunia mencapai 38%, sedangkan Indonesia hanya 3%. Pangsa pasar Tiongkok terus menurun.
Apabila Indonesia bisa mengambil 2% saja pangsa pasar Tiongkok, jumlah itu sudah dua kali lipat dari kapasitas tekstil yang ada di Indonesia sekarang. “Jadi sangat potensial, kemungkinan besar Indonesia bisa mengambil pangsa pasar Tiongkok,” kata dia.
Sritex bahkan berencana mengakuisisi perusahaan seragam asal Jerman. Akuisisi ditargetkan rampung tahun depan. Perusahaan itu akan menjadi salah satu perpanjangan tangan bisnis Sritex di Eropa. Nilai ekspor Sritex ke Eropa mencapai 15% dari total pendapatan ekspor perseroan.
Penjualan Sritex pada 2015 naik 12% year-on-year (yoy) menjadi US$ 622 juta. Sedangkan laba bersih tercatat US$ 55,7 juta atau naik 10,3% yoy.
Iwan Kurniawan optimistis kinerja perseroan tahun ini lebih baik, ditopang untuk perbaikan penjualan dan perekonomian yang membaik. (ac/hg/gor)
Baca selanjutnya di
http://id.beritasatu.com/marketandcorporatenews/semen-indonesia-kerek-capex-rp-6-7-triliun/143502
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily