JAKARTA, investor.id - Rupiah mampu mempertahankan perdagangan di zona hijau pada Kamis (23/6/2022). Rupiah ditutup naik 15 poin atau 0,1% menjadi Rp 14.847,5 per Dolar AS setelah Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5% atau di level terendahnya selama 16 bulan berturut-turut.
Selain menahan suku bunga acuan, bank sentral juga menahan suku bunga deposit facility sebesar 2,75% dan lending facility sebesar 4,25%
Baca juga: Untuk ke-16 Kalinya, BI Masih Tahan Suku Bunga Acuan
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, sore ini, Rupiah bertahan menguat di bawah penutupan kemarin. Tapi besaran penguatan tidak signifikan. Ini menunjukkan tekanan penguatan Dolar AS masih cukup besar.
"Pasar terlihat masih mencerna sikap BI. Di satu sisi, suku bunga acuan yang rendah bisa membantu pemulihan ekonomi Indonesia. Di sisi lain, gap dengan suku bunga acuan AS kian dekat yang berpotensi mendorong pelarian aset ke aset Dolar dan ini bisa menekan Rupiah," katanya, Kamis (23/6/2022).
Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Tetap 3,5%
Untuk Jumat (24/6/2022) besok, Rupiah masih berpotensi melemah terhadap Dolar AS. Selain sentimen The Fed yang masih berpotensi menaikan suku bunga acuannya sebesar 75 bps di Juli, isu kekhawatiran resesi yang mengemuka juga memberikan tekanan ke Rupiah.
"Potensi pelemahan ke kisaran Rp 14.880-14.900 per Dolar AS, dengan support di kisaran Rp 14.800 per Dolar AS," sebutnya.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait