JAKARTA, Investor.id - PT Indosat Tbk (ISAT) berhasil mencetak kinerja keuangan sesuai dengan ekspektasi sampai September 2022. Tidak hanya itu, perseroan menunjukkan peningkatan yield penjualan data telekomunikasi setelah ada peningkatan harga tarif.
Baca juga: Indosat (ISAT) Percepat Integrasi Aset, Hasilkan Nilai Sinergi US$ 400 Juta
Hal ini mendorong CGS CIMB Sekuritas untuk mempertahankan hold saham ISAT dengan target harga Rp 7.100. Target harga tersebut didasarkan pencapaian perseroan sampai September 2022. Target tersebut juga telah mempertimbangkan peningkatan margin EBITDA dan berjalannya sinergy sesuai dengan harapan.
Target harga tersebut juga mempertimbangkan ekspektasi laba bersih setelah panjak mencapai Rp 666 miliar tahun ini dan diharapkan melesat menjadi Rp 1,76 triliun pada 2023 dan kembali melesat menjadi Rp 3,34 triliun pada 2024. Sedangkan pendapatan bersih tahun ini diprediksi melesat menjadi Rp 46,16 triliun dan diprediksi kembali meningkat menjadi Rp 48,26 triliun pada 2023 dan Rp 50,38 triliun pada 2024.
Baca juga: Indosat (ISAT) Percepat Integrasi Aset, Hasilkan Nilai Sinergi US$ 400 Juta
Sedangkan hingga September 2022, Indosat berhasil meraih peingkatan pendapatan mencapai 50% dari Rp 23,04 triliun menjadi Rp 34,53 triliun. EBITDA juga meningkat dari Rp 10,29 triliun menjadi Rp 14,36 triliun. Sedangkan laba bersih turun dari Rp 5,80 triliun menjadi Rp 3,68 triliun.
Baca juga: Pasca Merger, Pendapatan Indosat (ISAT) Naik 49,8% Jadi Rp 34,5 Triliun
Perseroan juga berhasil mendongkrak pelanggan atau subscriber dari 62,31 juta menjadi 96,20 juta. Sebaliknya ARPU bertahan di level Rp 34 ribu per pengguna.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS