Wall Street Turun Tajam Tertekan Kecemasan Krisis Perbankan

NEW YORK, investor.id - Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (17/3/2023). Akhir pekan yang penuh gejolak karena tertekan oleh kecemasan krisis sektor perbankan dan berkumpulnya awan badai kemungkinan resesi.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 384,57 poin (1,19%) menjadi menetap di 31.861,98 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 43,64 poin (1,10%) menjadi berakhir di 3.916,64 poin. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 86,76 poin (0,74%) menjadi ditutup di 11.630,51 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri sesi di zona merah. Ketiga indeks mengakhiri sesi jauh di wilayah negatif, dengan saham keuangan turun paling banyak di antara sektor utama S&P 500.
Untuk minggu ini, sementara indeks acuan S&P 500 berakhir lebih tinggi dari penutupan Jumat (10/3/2023), Nasdaq dan Dow membukukan penurunan mingguan.
SVB Financial Group mengumumkan akan mencari perlindungan kebangkrutan Bab 11, perkembangan terbaru dalam drama berkelanjutan yang dimulai minggu lalu dengan runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank, yang memicu kekhawatiran penularan di seluruh sistem perbankan global.
"(Aksi jual) sedikit reaksi berlebihan. Namun, ada validitas untuk beberapa kekhawatiran terkait likuiditas secara keseluruhan dan potensi krisis likuiditas,” kata Oliver Pursche, Wakil Presiden senior di Wealthspire Advisors di New York.
Kekhawatiran itu telah menyebar ke Eropa, ketika saham Credit Suisse tersandung akibat kekhawatiran likuiditas, mendorong para pembuat kebijakan berebut untuk meyakinkan pasar.
"Ini jauh lebih jauh dari sekadar penarikan dana besar-besaran di SVB atau First Republic, ini menuju ke dampak nyata kenaikan suku bunga ini terhadap modal dan neraca. Anda melihatnya berdampak pada institusi besar seperti Credit Suisse, dan itu membuat orang bingung," kata Pursche.
Selama dua minggu terakhir, indeks S&P Banking dan indeks KBW Regional Banking anjlok masing-masing sebesar 4,6 % dan 5,4 %, penurunan dua minggu terbesar sejak Maret 2020.
First Republic Bank anjlok 32,8 %, setelah bank mengumumkan penangguhan dividennya, membalikkan lonjakan Kamis (16/3/2023) yang dipicu oleh paket penyelamatan US$ 30 miliar yang belum pernah terjadi sebelumnya dari lembaga keuangan besar.
Di antara rekan-rekan First Republic, PacWest Bancorp terpuruk 19,0%, sementara Western Alliance terjungkal 15,1%.
Saham Credit Suisse yang diperdagangkan di AS juga ditutup melemah tajam, jatuh 6,9%.
Investor sekarang mengalihkan pandangan mereka ke pertemuan kebijakan moneter dua hari Federal Reserve minggu depan.
Mengingat perkembangan terakhir di sektor perbankan dan data yang menunjukkan pelemahan ekonomi, investor telah menyesuaikan ekspektasi mereka mengenai ukuran dan durasi kenaikan suku bunga terbatas Fed.
"Krisis mini perbankan ini telah meningkatkan peluang resesi dan mempercepat waktu perlambatan ekonomi. Wajar jika Fed harus memeriksa kembali tindakannya, tetapi masih sangat jelas bahwa sementara inflasi melambat, itu masih sangat memprihatinkan dan perlu dikendalikan," ungkap Pursche.
Sekilas, pasar keuangan memperkirakan kemungkinan 60,5% bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga target utamanya sebesar 25 basis poin, dan probabilitas 39,5% akan membiarkan suku bunga saat ini bertahan, menurut alat FedWatch CME.
Sementara itu, sisi baiknya, FedEx Corp melonjak 8% setelah menaikkan proyeksi tahun fiskal saat ini.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 19,41 miliar saham, jauh lebih besar dibandingkan dengan rata-rata 12,49 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Likuiditas Start-up Teknologi Disorot, GOTO Aman?
Kondisi ekonomi global saat ini berdampak pada persepsi publik terhadap likuiditas perusahaan teknologi, salah satunya GOTO. Amankah?Ekonom Proyeksi BI Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sepanjang 2023
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 5,75% tahun ini.Tokoh Punokawan dan Pandawa Melandasi Konsep Buku Entrepreneurial Marketing
Simbol Punokawan dan Pandawa membawa pendekatan entrepreneurial marketing untuk menjawab kondisi dinamis dari tahun ke tahun.Riset Snapcart: Gratis Ongkir Jadi Daya Tarik Konsumen untuk Belanja Online
Penawaran menarik khususnya gratis ongkir sepertinya akan selalu menjadi salah satu kunci daya tarik utamaBank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga 50 bps di Tengah Kekacauan
Bank sentral Swiss (Swiss National Bank/ SNB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada Kamis (23/3).Tag Terpopuler
Terpopuler
