Dipicu Krisis Perbankan, Emas Menguat Tajam Hingga di Atas 2%

CHICAGO, investor.id - Harga emas menguat tajam di atas 2% atau mencapai level tertinggi 11 bulan pada akhir perdagangan Jumat (17/3/2023). Berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya karena krisis perbankan memicu pembelian aset-aset aman atau safe-haven, juga didorong oleh dolar AS yang lebih rendah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$ 50,50 (2,63%) menjadi ditutup pada US$ 1.973,5 per ons, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di US$ 1.980,6 dan terendah di US$ 1.922,3.
Emas berjangka jatuh US$ 8,3 (0,43%) menjadi US$ 1.923 pada Kamis (16/3/2023). Setelah terkerek US$ 20,4 (1,07%) menjadi US$ 1.931,3 pada Rabu (15/3/2023). Tergelincir US$ 5,6 (0,29%) menjadi US$ 1.910,9 pada Selasa (14/3/2023).
Untuk minggu ini, emas April melambung sebesar US$ 106,30 (5,7%).
Krisis perbankan global terus membebani sentimen investor, mendorong investor beralih ke aset safe-haven emas. Emas juga diuntungkan dari spekulasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya setelah satu lagi kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan minggu depan.
Spekulasi pelambatan laju kenaikan suku bunga Fed telah meredam indeks dolar AS pada Jumat (17/3/2023). Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,67 % menjadi 103,71 memberikan dukungan terhadap emas.
"Kembalinya kecemasan tentang bank membuat harga emas naik tajam. Banyak investor emas melihat risiko makro jangka pendek dan tampaknya berbagai ekspektasi sebagian besar akan positif untuk emas,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA.
Data ekonomi yang dirilis pada Jumat (17/3/2023) semakin mendukung emas. Federal Reserve melaporkan bahwa produksi industri AS tetap tidak berubah pada Februari, jauh dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,2%.
Pembacaan awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan turun menjadi 63,4 pada Maret dari 67 pada Februari, pertama kali dalam empat bulan. Para ekonom memperkirakan indeks tetap tidak berubah dari Februari.
"Reli gila-gilaan emas hari ini menunjukkan bahwa lebih banyak orang beralih ke emas sebagai tempat berlindung yang aman dan menyimpan nilai karena krisis perbankan terus tumbuh dan menyebar," kata Dixit, kepala strategi teknis di SKCharting.
"Mulai saat ini, selama harga emas bertahan di atas US$ 1.960, kita dapat menyaksikan kelanjutan momentum yang mencapai batas psikologis US$ 2.000," jelasnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei terdongkrak 77 sen atau 3,55 %, menjadi ditutup pada US$ 22,46 per ons. Platinum untuk pengiriman April bertambah US$ 1,5 (0,15%) menjadi menetap pada US$ 978,6 per ons.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Likuiditas Start-up Teknologi Disorot, GOTO Aman?
Kondisi ekonomi global saat ini berdampak pada persepsi publik terhadap likuiditas perusahaan teknologi, salah satunya GOTO. Amankah?Ekonom Proyeksi BI Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sepanjang 2023
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 5,75% tahun ini.Tokoh Punokawan dan Pandawa Melandasi Konsep Buku Entrepreneurial Marketing
Simbol Punokawan dan Pandawa membawa pendekatan entrepreneurial marketing untuk menjawab kondisi dinamis dari tahun ke tahun.Riset Snapcart: Gratis Ongkir Jadi Daya Tarik Konsumen untuk Belanja Online
Penawaran menarik khususnya gratis ongkir sepertinya akan selalu menjadi salah satu kunci daya tarik utamaBank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga 50 bps di Tengah Kekacauan
Bank sentral Swiss (Swiss National Bank/ SNB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada Kamis (23/3).Tag Terpopuler
Terpopuler
