Pasar Kripto Rebound Pasca Terimbas SVB dan Silvergate

JAKARTA, investor.id – Pergerakan pasar kripto masih terus dihantui berbagai sentimen makroekonomi. Bahkan pekan lalu kapitalisasi pasar kripto sempat anjlok di bawah US$1 triliun. Meskipun saat ini kapitalisasi pasar kripto telah kembali di atas US$1 triliun pada Senin (13/3/2023). Meski demikian, pasar kripro berhasil rebound pekan ini pasca terimbas Silicon Valley Bank (SVB) dan Silvergate Bank.
Baca juga: Sentimen Positif Dongkrak Pasar Kripto, Bitcoin Sempat Tembus Level US$ 26 Ribu
Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin mengungkapkan, kasus SVB kemarin memberikan dampak yang cukup signifikan kepada stablecoin USDC. Berdasarkan data Coinpasarcap pada 11 Maret 2023 USDC telah turun sebesar 8,7% di angka US$ 0,91. “Namun harga USDC berangsung membaik, per Selasa 14 Maret 2023 ini harga USDC naik di atas 4% atau di angka US$ 0,9995 dan perlahan pasar kripto mulai membaik,” ungkap pria yang akrab disapa Timo, Rabu (15/3/2023).
Dikutip dari analisis Pintu Academy, pasar kripto kembali menghijau dipengaruhi dari pernyataan Federal Reserve (Fed), Departemen Keuangan AS, dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) bahwa semua deposan Silicon Valley Bank dan Signature Bank akan dapat kembali menarik dana mereka.
Baca juga: Grup Kripto DCG Cari Mitra Baru Setelah Silicon Valley Bank Runtuh
Menurut Timo, pasar membaik setelah regulator turun tangan mencegah krisis keuangan yang lebih luas. Hal tersebut mampu meningkatkan kepercayaan investor dan mengarah pada pemulihan harga aset kripto. “Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi dari sisi regulasi dan juga faktor-faktor eksternal yang mesti dilewati aset kripto untuk mengkonfirmasi apakah akan terus mengalami kenaikan harga atau sebaliknya,” ujar Timo.
Timo menambahkan, faktor makroekonomi masih membayangi dan memengaruhi harga kripto seperti, aksi jual ekuitas, kekhawatiran tentang suku bunga yang lebih tinggi, dan peningkatan tindakan keras regulasi terhadap aset kripto di AS. Bahkan akibat peristiwa pekan lalu, aset kripto BTC mengalami minggu yang paling menantang sejak November 2022.
Baca juga: Mantap, Deretan Aset Kripto Ini Terindikasi Tren Bullish
Lebih lanjut Timo mengatakan, secara makro ekonomi sedang dalam kondisi yang unpredictable ditambah faktor ekonomi global yang turut memberi tekanan, seperti inflasi, naiknya suku bunga dari The Fed, dampak dari SVB dan Silvergate yang menjadi pemicu dan mengguncang pasar kripto.
“Namun jika faktor-faktor di atas dapat terselesaikan dengan baik dan ditambah regulasi yang semakin mendukung di berbagai negara, serta berkembangnya use-cases kripto/web3, tentunya hal tersebut bisa dapat berpengaruh positif terhadap harga aset kripto,” tutup Timo.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekonom Proyeksi BI Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sepanjang 2023
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 5,75% tahun ini.Tokoh Punokawan dan Pandawa Melandasi Konsep Buku Entrepreneurial Marketing
Simbol Punokawan dan Pandawa membawa pendekatan entrepreneurial marketing untuk menjawab kondisi dinamis dari tahun ke tahun.Riset Snapcart: Gratis Ongkir Jadi Daya Tarik Konsumen untuk Belanja Online
Penawaran menarik khususnya gratis ongkir sepertinya akan selalu menjadi salah satu kunci daya tarik utamaBank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga 50 bps di Tengah Kekacauan
Bank sentral Swiss (Swiss National Bank/ SNB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada Kamis (23/3).Kekayaan Lim Hariyanto Pemilik Harita Melonjak, Geser Posisi 12 Konglomerat!
Kekayaan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, pemilik Grup Harita, tiba-tiba melonjak. Bahkan mengalahkan 12 atau selusin konglomerat.Tag Terpopuler
Terpopuler
