Kamis, 23 Maret 2023

Investasi Bersifat Jangka Panjang, PGEO Diimbau Perketat Tata Kelola Keuangan

Kunradus Aliandu
14 Mar 2023 | 23:59 WIB
BAGIKAN
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). (Ilustrasi/Perseroan)
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). (Ilustrasi/Perseroan)

JAKARTA, investor.id - Board of Director of the International Geothermal Association (IGA) Surya Darma mengatakan, investasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) merupakan investasi jangka panjang, dimana hasilnya belum dapat dinikmati dalam waktu singkat.Dia juga menegaskan, bahwa PGEO memiliki potensi risiko gagal bayar utang seiring besarnya kebutuhan modal untuk menjalankan bisnis geothermal. Utang dinilai menjadi salah satu penopang agar bisnis dengan model capital intensive layaknya PGEO ini dapat bertahan.

Akibatnya, lanjut Surya, perseroan harus mencari jalan untuk meningkatkan modal, salah satunya melalui IPO, di mana salah satu alokasi penggunaan emisi untuk membayar utang alias refinancing. “Kalau cari uang tambahan investasi bisa dengan IPO, namun tidak akan banyak. Jadi harus tetap berutang,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (14/3/2023).

Karena itu, Surya meminta PT Pertamina (Persero) untuk mewaspadai sejumlah risiko termasuk pelepasan saham anak usaha, seperti IPO PT Pertamina Geothermal Energy Tbk yang bisa menjadi risiko baru bagi perseroan. “Jika salah kelola, negara juga harus menelan pil pahit,” paparnya.

Advertisement

Editor: Kunradus Aliandu (kunradu@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Finance 13 menit yang lalu

Ekonom Proyeksi BI Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sepanjang 2023

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 5,75% tahun ini.
Business 1 jam yang lalu

Riset Snapcart: Gratis Ongkir Jadi Daya Tarik Konsumen untuk Belanja Online

Penawaran menarik khususnya gratis ongkir sepertinya akan selalu menjadi salah satu kunci daya tarik utama
International 2 jam yang lalu

Bank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga 50 bps di Tengah Kekacauan

Bank sentral Swiss (Swiss National Bank/ SNB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada Kamis (23/3).
Market 2 jam yang lalu

Kekayaan Lim Hariyanto Pemilik Harita Melonjak, Geser Posisi 12 Konglomerat!

Kekayaan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, pemilik Grup Harita, tiba-tiba melonjak. Bahkan mengalahkan 12 atau selusin konglomerat.
Business 2 jam yang lalu

Ini Bukti Komitmen Ekonomi Berkelanjutan GRP

PT Gunung Raja Paksi (GRP) berkomitmen penuh menerapkan prinsip environment, social, and governance (ESG) dalam menjalankan roda perusahaan.
Copyright © 2023 Investor.id