Kamis, 23 Maret 2023

Tergerus, Harga Saham PGEO Refleksikan Fundamental

Kunradus Aliandu
19 Mar 2023 | 21:23 WIB
BAGIKAN
Pergerakan saham Pertamina Geothermal (PGEO) di awal sesi I perdagangan Jumat (24/2/2023). (Ilustrasi/Ist)
Pergerakan saham Pertamina Geothermal (PGEO) di awal sesi I perdagangan Jumat (24/2/2023). (Ilustrasi/Ist)

JAKARTA, investor.id – Pergerakan harga saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yag terus turun tak lepas dari sejumlah penolakan berbagai pihak atas rencana go public perseroan. Risiko yang terjadi dinilai merupakan kesalahan dari manajemennya. “Saya sudah sering bilang di media, direksi yang desain strategi IPO ini terlalu pede. Holding-nya juga tidak memperhatikan anaknya dengan baik,” kata Pengamat Pasar Modal Adler Haymans Manurung kepada pers, Minggu (19/3/2023).

Adler menjelaskan, harga saham itu jelas akan merefleksikan fundamental dari perusahaan tersebut. Saham PGEO telah ambles 8% di level Rp 805 per lembar pada akhir pekan ini, dari harga IPO senilai Rp 875 per saham.

Perseroan sendiri, tuturnya, sudah menyatakan melalui prospektusnya bahwa investor harus menanggung sejumlah risiko ketika mengoleksi saham PGEO. Kemampuan perseroan untuk membayar dividen di masa depan akan tergantung pada pendapatan, kondisi keuangan, arus kas, kebutuhan modal kerja dan belanja modal di masa depan.

Advertisement

Adler mengatakan, bisnis geothermal merupakan bisnis dengan risiko tinggi, "Hanya berkisar 50% kemungkinan panas bumi terbukti setelah dieksploitasi. Itupun harus menunggu hingga 8 tahun sebelum menghasilkan listrik,” ujarnya.

Ia mengatakan, Pertamina sebagai induk usaha harus belajar. “Terutama dari kondisi sekarang. Jangan terlalu yakin dengan kondisi yang ada. Mereka kan diamati banyak pihak, sehingga mereka harus hati-hati,”kata dia.

Editor: Kunradus Aliandu (kunradu@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 42 menit yang lalu

Likuiditas Start-up Teknologi Disorot, GOTO Aman?

Kondisi ekonomi global saat ini berdampak pada persepsi publik terhadap likuiditas perusahaan teknologi, salah satunya GOTO. Amankah?
Finance 2 jam yang lalu

Ekonom Proyeksi BI Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sepanjang 2023

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 5,75% tahun ini.
National 2 jam yang lalu

Tokoh Punokawan dan Pandawa Melandasi Konsep Buku Entrepreneurial Marketing

Simbol Punokawan dan Pandawa membawa pendekatan entrepreneurial marketing untuk menjawab kondisi dinamis dari tahun ke tahun.
Business 3 jam yang lalu

Riset Snapcart: Gratis Ongkir Jadi Daya Tarik Konsumen untuk Belanja Online

Penawaran menarik khususnya gratis ongkir sepertinya akan selalu menjadi salah satu kunci daya tarik utama
International 3 jam yang lalu

Bank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga 50 bps di Tengah Kekacauan

Bank sentral Swiss (Swiss National Bank/ SNB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada Kamis (23/3).
Copyright © 2023 Investor.id