Emas Melonjak Pasca Fed AS Kasih Sinyal Jeda Kenaikan Suku Bunga

WASHINGTON, investor.id - Harga emas melonjak pada Rabu (23/3/2023). Pasca Federal Reserve AS mengurangi pendekatan agresifnya untuk mengekang inflasi dalam pernyataan kebijakan yang diantisipasi secara luas, dan mengindikasikan bahwa akhir kenaikan suku bunga sudah di depan mata.
Dikutip Reuters, emas spot naik US$ 1.973,52 per ons (1,7%). Setelah sempat naik sebanyak 2%. Emas berjangka AS menetap US$ 1.949,60 atau naik 0,4% sebelum pengumuman Fed.
Baca Juga:
Wall Street Turun TajamThe Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin atau 25 basis poin (bps), tetapi mengindikasikan akan menghentikan kenaikan lebih lanjut dalam biaya pinjaman di tengah gejolak baru-baru ini di pasar keuangan.
Namun dalam konferensi pers berikutnya, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral tidak mengharapkan penurunan suku bunga pada 2023.
"The Fed harus menyeimbangkan risiko inflasi dan stabilitas ekonomi, keduanya merupakan faktor yang dapat mendorong permintaan safe-haven lebih lanjut untuk emas," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.
Emas telah naik lebih dari 7% sejauh bulan ini, mendekati rekor tertinggi di atas US$ 2.000 yang dicapai pada Maret 2020, di tengah kekhawatiran seputar industri perbankan dan keuangan, terutama dipicu oleh suku bunga yang lebih tinggi.
"Sementara dari tertinggi intraday, emas 'menempel' dengan Fed dan reli kuat, bertaruh bahwa siklus kenaikan suku bunga ini dilakukan," kata Tai Wong, trader logam independen yang berbasis di New York.
Tai Wong menambahkan, tantangan untuk kenaikan lain sangat besar dengan Fed secara eksplisit mengamati pengetatan kondisi keuangan dan pertanyaannya adalah apakah emas dapat menembus di atas tertinggi minggu lalu dengan suku bunga jangka pendek sebesar 5%.
Emas sering dicari sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakstabilan keuangan, dan mendapat manfaat dari suku bunga yang lebih rendah karena tidak menghasilkan bunga.
Imbal hasil Treasury AS turun dan dolar menyentuh level terendah dalam hampir tujuh minggu, membuat logam mulia lebih menarik.
Sementara itu, logam mulia lainnya seperti Perak naik 2,6% pada US$ 22,97 per ons, platinum bertambah 1,5% pada US$ 982,86 dan paladium naik 3,6% menjadi US$ 1.438,45.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Cetak Pendapatan US$ 20,4 M, Business Network International Lansir Chapter Magnify
Khusus di Indonesia BNI telah membuka 7 chapter dan akan menjadi 10 chapter dalam waktu dekat.PGAS Jadi Saham Recommended, setelah Kabar Ini Keluar
PGAS menjadi saham recommeded begitu kabar pengumuman dividen kakap tahun buku 2022 keluar.Formula E Kembali Digelar, DHL Jadi Mitra Logistik Resmi
Menggunakan bahan bakar bio untuk semua angkutan darat dan laut, DHL memindahkan sekitar 415-ton kargo penting di setiap balapan.Telkomsel Fokus Perkuat Bisnis Broadband TelkomGroup
Telkom memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel.Wah, Garuda (GIAA) Pasang Target Pendapatan Naik Lebih Tinggi
Garuda Indonesia (GIAA) bersiap ‘lepas landas’ dengan target kenaikan pendapatan yang lebih tinggi tahun ini dibandingkan tahun lalu.Tag Terpopuler
Terpopuler
