Rabu, 31 Mei 2023

Saham Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Masih dalam Tren Bearish

Kunradus Aliandu
23 Mar 2023 | 19:01 WIB
BAGIKAN
Seremoni pencatatan perdana saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). (Ist)
Seremoni pencatatan perdana saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). (Ist)

JAKARTA, investor.id – Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) masih berada dalam tren bearish disusul sejumlah sentimen negatif yang mengiringi pergerakan saham anak usaha Pertamina tersebut.Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, bahwa penurunan saham PGEO terjadi akibat aksi jual bersih asing (net sell) sebesar Rp 81,91 miliar sejak perseroan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Februari 2023.

Selain itu, papar dia, tingginya risiko bisnis perseroan dinilai menjadi permasalahan fundamental yang dipertimbangkan pelaku pasar. “Salah satu yang dipertimbangkan investor untuk membeli kan juga sisi fundamentalnya,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (23/3/2023).

Belum lagi adanya kondisi kebangkrutan yang dihadapi Credit Suisse, yang merupakan salah satu penjamin efek (underwriter) PGEO. “Kita tahu ya kebangkrutan Credit Suisse ini memengaruhi market global. Apalagi kalau ada hubungan seperti ini, pasti akan terdampak langsung,” papar dia.

Advertisement

Melihat kondisi tersebut, kata Nafan, tampaknya para investor masih bersikap wait and see terhadap pergerakan saham PGEO dan menunggu laporan kinerja keuangan pada 2022. “Dengan sentimen itu, pantas saja kalau saham PGEO terus mengalami penurunan harga atau tren bearish,” ujarnya.

Melansir data BEI, saham PGEO ditutup koreksi sebesar 0,62% pada level harga Rp 800 per lembar di akhir sesi perdagangan Senin 20 Maret 2023. Koreksi ini menjadikan PGEO semakin jauh meninggalkan harga IPO. Saham PGEO telah jatuh 8,57% sejak melantai di bursa beberapa pekan yang lalu.

Sebagai informasi tambahan, perseroan bergerak pada bidang geothermal yang merupakan bagian dari sektor energi baru terbarukan (EBT). Sebagai perusahaan penghasil energi panas bumi, PGEO memiliki berbagai persoalan. Di antaranya distribusi energi yang jauh dari pusat demand baik industri ataupun rumah tangga, tarif listrik yang mahal, hingga risiko kegagalan eksplorasi yang tinggi. Hal ini diyakini menjadi alasan para investor pasar modal belum begitu tertarik dengan saham PGEO.

Editor: Kunradus Aliandu (kunradu@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 10 menit yang lalu

SRC Tambahkan Fitur Inovatif di Aplikasi Ayo

SRC meluncurkan wajah baru aplikasi digital Ayo dengan penambahan sejumlah fitur inovatif terbaru.
Business 13 menit yang lalu

Aruna Buka Lapangan Pekerjaan bagi 5.000 Masyarakat Pesisir

Aruna telah berkembang pesat dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi 5.000 orang di sekitar wilayah pesisir pantai.
Finance 1 jam yang lalu

Cetak Pendapatan US$ 20,4 M, Business Network International Lansir Chapter Magnify

Khusus di Indonesia BNI telah membuka 7 chapter dan akan menjadi 10 chapter dalam waktu dekat.
Market 1 jam yang lalu

PGAS Jadi Saham Recommended, setelah Kabar Ini Keluar

PGAS menjadi saham recommeded begitu kabar pengumuman dividen kakap tahun buku 2022 keluar.
Lifestyle 2 jam yang lalu

Formula E Kembali Digelar, DHL Jadi Mitra Logistik Resmi

Menggunakan bahan bakar bio untuk semua angkutan darat dan laut, DHL memindahkan sekitar 415-ton kargo penting di setiap balapan.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id