Selasa, 30 Mei 2023

Merdeka Battery Mau IPO, Target Harga Saham MDKA Menjulang!

Ely Rahmawati
24 Mar 2023 | 14:02 WIB
BAGIKAN
Proyek Emas Tujuh Bukit. (Foto: PT Merdeka Copper Gold Tbk/MDKA)
Proyek Emas Tujuh Bukit. (Foto: PT Merdeka Copper Gold Tbk/MDKA)

JAKARTA, investor.id – PT Merdeka Battery Materials (MBM), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada awal kuartal II-2023. Merdeka Battery membuka peluang peningkatan kinerja Merdeka Copper Gold.

Merdeka Battery dapat berkontribusi sekitar 70% terhadap total pendapatan Merdeka Copper Gold pada 2023. Analis UOB Kay Hian Sekuritas, Limartha Adhiputra memperkirakan pendapatan Merdeka Copper Gold tahun ini bisa lebih tinggi mencapai US$ 1,58 miliar, dengan EBITDA sebesar US$ 544 juta.

“Kami mempertahankan rekomendasi beli saham MDKA dengan target harga Rp 6.200. Rencana IPO Merdeka Battery memberikan lebih banyak opsi untuk mendanai proyek nikel dan smelter,” tulis Limartha Adhiputra dalam riset terbaru.

Advertisement

Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, saham MDKA bertengger di level Rp 4.010. Dengan demikian, potensi cuan dari saham MDKA masih tinggi mencapai 55%.

Saat ini, MDKA melalui Merdeka Battery memiliki sejumlah proyek antara lain Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), yang memulai produksi nikel pada November 2022. SCM akan mulai memasok bijih nikel kepada tiga smelter Merdeka Battery di kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada pertengahan 2023, setelah konstruksi jalan angkut rampung.

Kemudian, Cahaya Smelter Indonesia (CSI), Bukit Smelter Indonesia (BSI), dan Zhao Hui Nickel (ZHN). CSI dan BSI adalah smelter tungku listrik tanur putar (RKEF) nickel pig iron (NPI) dengan kapasitas gabungan 38.000 ton nikel per tahun.

“Kedua smelter tersebut beroperasi dan telah menghasilkan arus kas ke Merdeka Battery. Adapun ZHN memiliki RKEF empat baris dengan kapasitas 50.000 ton nikel per tahun, yang masih dalam tahap akhir konstruksi dan diperkirakan akan mulai berproduksi pada semester II-2023,” sebut Limartha.

Selanjutnya, proyek Indonesia Konowe Industrial Park (IKIP) adalah JV dengan Tsingshan Group untuk mengembangkan kawasan industri nikel di dalam konsesi tambang SCM. Merdeka Battery memiliki saham minoritas dengan kepemilikan 32% di IKIP. Saat ini, IKIP diharapkan memiliki dua pabrik pengolahan high pressure acid leach (HPAL) baru dengan total kapasitas 240.000 ton per tahun untuk setiap HPAL.

Proyek terbaru yakni Acid Iron Metal (AIM). Entitas terbaru di bawah Merdeka Battery ini adalah proyek AIM di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Produksi pertama AIM diharapkan pada kuartal IV-2023. AIM akan mengolah bahan baku bermutu tinggi dengan produk akhir berupa asam sulfat dan uap untuk smelter HPAL, pelet bijih besi, serta tembaga, emas, dan perak.

“AIM diharapkan menghasilkan pendapatan sebesar US$ 280 juta hingga US$ 300 juta per tahun mulai tahun 2024,” ungkap Limartha.

Semua proyek tersebut, yang bakal didanai dari hasil IPO, membuka potensi nilai Merdeka Battery menjadi US$ 4,3 miliar. “Kami mengasumsikan kapitalisasi pasar tembaga dan emas MDKA sebesar US$ 3 miliar, menggunakan kelipatan EV/EBITDA dari emas dan tembaga sebesar 10,8 kali dan EBITDA 2021 sebesar US$ 198 juta,” ungkapnya.

Dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) Merdeka Battery sebesar US$ 4,3 miliar, maka market cap MDKA bisa mencapai US$ 7,3 miliar. Sisanya US$ 3 miliar adalah market cap tembaga dan emas MDKA.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 12 menit yang lalu

Formula E Kembali Digelar, DHL Jadi Mitra Logistik Resmi

Menggunakan bahan bakar bio untuk semua angkutan darat dan laut, DHL memindahkan sekitar 415-ton kargo penting di setiap balapan.
Business 12 menit yang lalu

Telkomsel Fokus Perkuat Bisnis Broadband TelkomGroup

Telkom memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel.
Market 2 jam yang lalu

Wah, Garuda (GIAA) Pasang Target Pendapatan Naik Lebih Tinggi

Garuda Indonesia (GIAA) bersiap ‘lepas landas’ dengan target kenaikan pendapatan yang lebih tinggi tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Market 2 jam yang lalu

Amman Mineral yang Lagi Garap Proyek Raksasa Segera IPO!

Amman Mineral Internasional, bagian dari Grup Medco, sebentar lagi akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham
Macroeconomy 3 jam yang lalu

Pemerintah Alokasikan Belanja K/L Rp 999,9 Triliun pada 2024

Kebijakan umum belanja K/L tahun 2024 antara lain penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, dan pengendalian inflasi.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id