Akhiri Penurunan Tiga Hari Beruntun, Harga CPO Rebound

JAKARTA, investor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives rebound pada perdagangan Senin (27/3/2023). Akhiri penurunan harga CPO yang terjadi pada tiga hari beruntun.
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Senin (27/3/2023), kontrak berjangka CPO untuk pengiriman April 2023 melesat 133 Ringgit Malaysia sehingga menjadi 3.884 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO pengiriman Mei 2023 meningkat 87 Ringgit Malaysia menjadi 3.694 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO pengiriman Juni 2023 terkerek 64 Ringgit Malaysia menjadi 3.576 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO pengiriman Juli 2023 terangkat 54 Ringgit Malaysia menjadi 3.528 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka pengiriman CPO Agustus naik 54 Ringgit Malaysia menjadi 3.511 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO pengiriman September 2023 melesat 51 Ringgit Malaysia menjadi 3.501 Ringgit Malaysia per ton.
Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, harga CPO pekan ini berpotensi bergerak pada tren bullish. Untuk sentimen utama yang mempengaruhi adalah bulan puasa di negara produsen utama yakni Indonesia dan Malaysia.
“Sementara itu, indikator yang dipantau antara lain rilisnya data ekspor CPO Malaysia, perubahan situasi di Indonesia terutama terkait kebijakan ekspor CPO, perkembangan situasi di negara importir utama seperti India, Tiongkok dan Eropa, serta situasi di pasar minyak nabati,” ungkap Yoga kepada Investor Daily, belum lama ini.
Yoga memprediksi harga CPO pekan ini diperkirakan akan bergerak pada level resistance berada di kisaran harga 3.700-3.800 Ringgit Malaysia per ton. Apabila menemui katalis negatif, maka harga berpotensi turun menuju level support di kisaran harga 3.400-3.300 Ringgit Malaysia per ton.
Menurut Yoga, kinerja harga CPO selama kuartal I ini jika dilihat dari harga CPO di awal tahun yang berada di atas level 4.000 Ringgit Malaysia per ton, maka kinerja CPO selama kuartal I melemah sebesar kurang lebih 18% (harga saat ini di kisaran 3.500 Ringgit Malaysia per ton.
Untuk kinerja CPO pada kuartal II nanti berpotensi membaik, Yoga menambahkan, didukung oleh sentimen dari melonjaknya permintaan sebagai efek dari berlangsunya bulan puasa dan hari raya lebaran, serta ditambah dengan rencana pemerintah Indonesia untuk membentuk Bursa CPO.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Sosok Ibu Harus Bisa Terapkan Manajemen Waktu
Eriska Rein turun langsung mengurus dua anaknya yang masih kecil.WIKA Raih Kontrak Baru hingga April Rp 8,76 Triliun
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) meraih kontrak baru hingga April 2023 sebesar Rp 8,76 triliun.SRC Tambahkan Fitur Inovatif di Aplikasi Ayo
SRC meluncurkan wajah baru aplikasi digital Ayo dengan penambahan sejumlah fitur inovatif terbaru.Aruna Buka Lapangan Pekerjaan bagi 5.000 Masyarakat Pesisir
Aruna telah berkembang pesat dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi 5.000 orang di sekitar wilayah pesisir pantai.Cetak Pendapatan US$ 20,4 M, Business Network International Lansir Chapter Magnify
Khusus di Indonesia BNI telah membuka 7 chapter dan akan menjadi 10 chapter dalam waktu dekat.Tag Terpopuler
Terpopuler
