JAKARTA, Investor.id – Penurunan harga saham emiten sektor batu bara menjadi pemberat utama pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun ini. Apalagi, beberapa saham emiten batu bara berkapitalisasi pasar besar sudah turun hampir 50% sepanjang tahun berjalan ini.

Berdasarkan data BEI, sebanyak lima dari 10 saham yang menjadi pemberat kejatuhan IHSG terhitung sejak awal tahun hingga kemarin dikontribusi saham emiten batu bara. Sedangkan penurunan iHSG year to date mencapai 2,14%.

Penyumbang terbesar terhadap koreksi IHSG tersebut disumbangkan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan kontribusi sebanyak 57,49% terhadap penurunan IHSG. Hal ini terjadi setelah saham ini turun 44,9% menjadi Rp 2.120.

Kemudian, saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dengan kontribusi sebanyak 40,35 poin terhadap koreksi IHSG (ytd). Hal ini terjadi setelah saham ini BYAN anjlok 10% menjadi Rp 18.900. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyumbang 17,55 poin terhadap penurunan IHSG setelah harganya terjun 32,3% (ytd) menjadi Rp 109.

Lebih lanjut, saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan kontribusi sebanyak 15,56 poin terhadap koreksi IHSG. Hal ini terjadi setelah saham ini terjerembap 54,3% terhitung sejak awal tahun hingga kemarin menjadi Rp 775. Terakhir, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan kontribusi 15,24 poin terhadap kejatuhan IHSG setelah harga saham ini terkoreksi 39% menjadi Rp 23.800.  

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS