Rabu, 31 Mei 2023

Akhirnya Bagikan Dividen, Mulia Industrindo (MLIA) Tetapkan Rp 172 Miliar

Zsazya Senorita
26 Mei 2023 | 19:21 WIB
BAGIKAN
PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA). (Foto: Perseroan)
PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA). (Foto: Perseroan)

JAKARTA, Investor.id - PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) akan membagikan dividen tahun buku 2022 senilai Rp 172 miliar atau setara dengan Rp 26 per saham. Dividen ini telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham.

“Perseroan sudah lama tidak membagikan dividen, tetapi tahun ini layak disyukuri dengan hasil yang baik, kami bisa membagikan dividen. Kami berharap tahun-tahun mendatang, perseroan kembali mencetak kinerja terbaik, sehingga bisa membagikan dividen,” ujar Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo Henry Bun dalam paparan publik secara virtual, Jumat (26/5/2023).

Tahun lalu, pendapatan perseroan paling besar disumbangkan penjualan kaca lembaran dengan porsi 65%, disusul botol kemasan 30%, dan kaca pengaman otomotif 5%. 

Advertisement

Sedangkan volume penjualan kaca lembaran tahun ini ditargetkan meningkat. Tahun lalu, penjualan perseroanturun dari 551,8 ribu ton pada 2021 menjadi 490,6 ribu ton. “Kami harapkan bisa kembalikan ke level 550 ribuan. Untuk botol juga sama,” imbuh Henry.

Sedangkan khusus 2023, perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 400 miliar dengan realisasi kuartal I-2023 telah mencapai Rp 55 miliar. Henry menjelaskan, kecilnya serapan capex periode Januari-Maret tahun ini dipicu pembelian mesin produksi yang belum tiba.

Mesin berkapasitas 90 ton per hari itu diperkirakan tiba pada Juni 2023 dan rencananya selesai instalasi akhir Juli, kemudian mulai beroperasi pada Agustus tahun ini.

Dengan begitu, output dari capex perusahaan hanya berkontribusi pada lima bulan terakhir dalam laporan keuangan tahun buku 2023. Hal ini mendorong manajemen menargetkan total penjualan bersih Rp 5,3 triliun tahun ini, naik dari Rp 5,2 triliun sepanjang 2022.

“Namun secara net profit kemungkinan tidak setinggi 2022 mencapai Rp 854 miliar. Karena tahun lalu, harga jual kaca lembaran masih tinggi, kemudian mengalami penyesuaian pada akhir 2022. Untuk kembali ke harga tertinggi itu belum bisa dilakukan, namun setidak-tidaknya saat ini harga sudah berangsur pulih,” paparnya.

Mulia Industrindo telah melakukan penyesuaian harga jual kaca lembaran pada Februari-Maret 2023 dengan kenaikan sekitar 3%. Henry mengatakan, manfaat kenaikan harga akan mulai terlihat pada kuartal II dan III-2023. 

Meski belum bisa sampai ke harga tertinggi sebelumnya, perseroan berencana melakukan penyesuaian harga bertahap, sambil mempertimbangkan kondisi pasar saat ini, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkini


Market 10 menit yang lalu

IPO, Begini Kinerja Keuangan Amman Mineral (AMMN)

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) akhirnya siap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Market 18 menit yang lalu

Teken Kerjasama Joint Financing, Saham Bank Jago (ARTO) dan BFI Finance (BFIN) Melesat

Kolaborasi ARTO dan BFIN diapresiasi positif pasar didukung dengan kenaikan harga saham kedua emiten tersebut
Market 20 menit yang lalu

Saham Pilihan untuk Trading 31 Mei dan Target Harganya

Simak saham-saham pilihan untuk trading 31 Mei dan target harganya.
Market 30 menit yang lalu

BRI Danareksa Sekuritas: IHSG bisa Melemah, Pantau Tiga Saham Berikut

IHSG berpotensi melemah didukung hasil analisa teknikal, namun demikian ketiga saham berikut masih layak untuk dicermati dengan peluang cuan
Market 35 menit yang lalu

Sultan Subang Full Turun Gunung, Jadi Komisaris Utama di 3 Emiten, Gara-gara Saham Lagi Drop?

Asep Sulaeman Sabanda atau 'Sultan Subang' jadi komisaris utama di 3 emiten, yakni ZATA, IPPE, dan BEBS.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id