JAKARTA-Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) mengidentifikasi siklon tropis Bakung tumbuh di
Samudera Hindia.
"Siklon tropis Bakung pertama kali
teridentifikasi sebagai bibit siklon di Samudera Hindia sebelah barat
daya Sumatera Selatan pada 10 Desember 2014," kata Kepala Bagian Humas
BMKG Eko Suryanto di Jakarta, Jumat.
Eko mengatakan, siklon
tropis ini berada di dalam wilayah tanggung jawab Tropical Cyclone
Warning Center (TCWC) Jakarta dan bergerak ke arah barat.
Siklon tropis Bakung berpotensi terus tumbuh dan kini telah mencapai
intensitas siklon tropis pada Kamis (11/12) pukul 19.00 WIB.
Analisis pada Jumat (12/12) pukul 07.00 WIB menunjukkan bahwa pusat
siklon tropis Bakung berada di Samudera Hindia sebelah barat daya
Sumatera sekitar 9.2LS 92.9 BT dengan tekanan minimum 995 mb dan
kecepatan angin maksimum 40 knots (75 km/jam).
Diperkirakan
intensitas Siklon Tropis Bakung masih persisten dan mulai menurun
perlahan dalam 24-48 jam kedepan, dengan pergerakan ke arah barat hingga
barat barat daya, menjauhi wilayah Indonesia dan keluar dari wilayah
tanggungjawab TCWC Jakarta.
Siklon Tropis Bakung memberikan
dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa gelombang laut setinggi 2-3
meter berpotensi terjadi di Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian
selatan, Perairan selatan Jawa. Rata-rata kejadian siklon tropis di
wilayah sebelah selatan Indonesia pada bulan Desember adalah sebanyak
satu kejadian.
Siklon tropis Bakung adalah siklon ke ketiga
yang tumbuh di wilayah tanggungjawab TCWC Jakarta semenjak
pengoperasiannya pada Maret 2008.
Dua siklon yang tumbuh
sebelumnya adalah Siklon tropis Durga yang terjadi pada 22-25 April 2008
dan siklon tropis Anggrek yang terjadi pada 30 Oktober-4 November 2010.
TCWC jakarta telah mengeluarkan warning secara internasional atas ketiga siklon tropis tersebut.(ant/hrb)
Editor : herry barus (herrybarus@yahoo.com.au)
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS