Memaknai Positif Wacana Kenaikan Harga Rokok

Kita sebagai warga bangsa seyogianya dapat memaknai wacana kenaikan tarif cukai dan harga rokok secara positif. Sebab, kami menilai ini menyangkut kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan.
Secara pribadi, saya setuju harga rokok dinaikkan. Saya harap masyarakat juga bisa memaknai wacana ini secara positif. Wacana ini memang baru saja bergulir. Dan pro-kontra adalah hal yang wajar dalam alam demokrasi sekarang. Apabila pemerintah serius menerapkan wacana tersebut menjadi kebijakan, kita pantas ikut mengawalnya.
Wacana pemerintah menaikkan tarif cukai harga rokok perlu diapresiasi. Setidaknya, ada keinginan politik dari pemerintah untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia.
Kami berharap kenaikan harga rokok menjadi momentum bagi para perokok untuk berhenti atau setidaknya mengurangi konsumsi rokok. Namun, kami juga setuju pemerintah mesti melakukan kajian secara serius dampak sosial dan ekonomi dari kenaikan tarif cukai dan harga rokok ini.
Jangan sampai kenaikan harga rokok hanya menguntungkan pengusaha. Pemerintah harus memikirkan agar para petani tembakau juga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain itu, kenaikan tarif cukai dan harga rokok jangan hanya ditujukan untuk meningkatkan penerimaan dari cukai semata. Peningkatan penerimaan cukai hanya bersifat temporal dan sektoral. Harus dibangun argumen logis bahwa kenaikan itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan.
Terakhir, kami berharap anggota DPR yang mendukung wacana kenaikan tarif cukai dan harga rokok untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan.
Saleh PD
Jakarta
Editor: Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Cegah Praktik Tying Sales Minyakita, KPPU Advokasi Ratusan Pelaku Usaha
Realisasi produksi minyak goreng kemasan rakyat Minyakita hanya sekitar 24% dari total program minyak goreng rakyat.Kuartal I-2023, Total Emisi Obligasi dan Sukuk Tembus Rp 27,46 Triliun
BEI menyebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun ini atau kuartal I-2023 tembus Rp 27,46 triliun.Perkuat ESG, DOID Gandeng Torajamelo
BIRU siapkan utang yang dapat dikonversi menjadi saham senilai Rp7,5 miliar yang akan dimanfaatkan untuk tingkatkan dampak sosial Ahana.BEI Hentikan Sistem Perdagangan FITS, Mengapa?
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian layanan sistem perdagangan Fixed Income Trading System (FITS). Mengapa?ASEAN Sumbang 3% dari PDB Riil Dunia
Kapasitas ASEAN harus diperkuat untuk menjawab tantangan hari ini, dan tantangan 20 tahun ke depan.Tag Terpopuler
Terpopuler
