Tren penguatan harga komoditas pertambangan dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditambah pengembangan infrastruktur tol Trans Jawa dan Trans Sumatera akan menjadi pendongkrak kinerja keuangan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) ke depan.
Faktor tersebut akan mendorong berlanjutnya pertumbuhan kinerja keuangan perseroan ke depan. Tahun ini, Trimegah Securities memperkirakan peningkatan penjualan menjadi Rp 7,29 triliun, dibandingkan tahun lalu mencapai Rp 6,73 triliun. Laba bersih juga diperkirakan melonjak dari Rp 862 miliar menjadi Rp 1,28 triliun.
Analis Trimegah Securities Wisnu Budhiargo dan Maria Gabriela mengatakan, Ciputra Development mengelola sebanyak 71 proyek properti yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sebesar 35% dari total proyek berada di tiga wilayah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi paling pesat. Sedangkan hanya tiga proyek properti perseroan yang berada di luar negeri.
Seiring dengan tren penguatan harga komoditas, dia menjelaskan, tingkat pendatan rata-rata masyarakat di sejumlah wilayah bakal bertumbuh. Hal ini akan menguntungkan perseroan, apalagi Ciputra Development memiliki proyek yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam.
Ekspektasi berlanjutnya pertumbuhan kinerja keuangan, menurut dia, bakal didukung atas gencarnya pengembangan infrastruktur di bawah pemerintah presiden Joko Widodo. Rua tol Trans Jawa ditargetkan tuntas pada 2019 dan Trans Sumatera pada 2021. Pengembangan ruas tol ini tentu akan menaikkan harga jual tanah di sejumlah daerah yang dilalui jalan tersebut.
Baca selengkapnya di Investor Daily versi cetak di https://subscribe.investor.id
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait