JAKARTA-
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno berkomitmen untuk
menurunkan angka kemiskinan di Jakarta sebesar 1% untuk lima tahun ke
depan.
"Hari ini berkah Ramadhan juga, kita punya satu
komitmen untuk menurunkan angka kemiskinan lima tahun ke depan satu
persen. Dan keinginan kita juga untuk ada satu ’game changer’ dan ini
diakui oleh peserta rapat," kata Sandiaga usai melakukan Rapat
Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di Kantor
Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta Pusat, Kamis.
Sandiaga
sebagai Ketua TKPK mengatakan hasil kesepakatan rakor bahwa untuk
penanggulangan kemiskinan ini yang game changer itu adalah
program One Kecamatan One Center Entrepreneurship (OK OCE).
"Program
OK OCE ini diharapkan akan menyasar daerah penduduk yang ada dalam
level prasejahtera untuk diberikan keterampilan. Karena mereka ini
secara ekonomi aktif. Walaupun mereka ada di bawah garis kemiskinan,
tapi secara ekonomi mereka aktif sekali," kata Wagub.
Menurutt
dia, dengan dorongan program OK OCE akan tercipta lapangan kerja,
peluang usaha. Itu yang diharapkan 1% bisa diturunkan selama lima
tahun dengan 200.000 lapangan kerja tercipta pada lima tahun ke
depan.
"Angka kemiskinan di Jakarta selama 10 tahun
cenderung stagnan dan kita bersyukur bahwa Jakarta ini tingkat
kemiskinannya terendah. Tapi kalau dilihat dari perbandingan dengan
urban di Surabaya, misalnya, dan di DIY itu ada penurunan signifikan
selama 10 tahun," kata Sandiaga.
Diharapkan dengan
mekanisme pemutakhiran mandiri data-data tersebut dengan kolaborasi
tentunya dengan Kementerian Sosial dan Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
"Kita adakan langkah
inovatif, kita pastikan datanya itu tepat dan juga programnya itu
tepat. Jadi tepat sasaran dan tepat manfaat. Tepat programnya juga.
Jadi satu persen ini tadinya yah semua agak pesimis gitu bisa
tercapai. Tapi pemahamannya disamakan frekuensinya. Dari 3,78 menjadi
2,78 dalam lima tahun," kata Sandiaga.
Jadi itu
diharapkan dan semua sepakat dan ini kerja kolosal, karena tidak bisa
hanya Pemprov DKI tapi melibatkan juga wirausaha-wirausaha sosial,
katanya.
"Social entrepeneurs ini harus terlibat
juga karena untuk delivery dari program-program itu kita perlu
kontrol dari masyarakat dan partisipasi aktif dari pegiat-pegiat di
masyarakat," kata Wagub. (ant/gor)
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS