JAKARTA, investor.id - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, secara empiris seperti yang terjadi pada tahun 2020, pergerakan masyarakat selalu diikuti dengan pola peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal ini mengakibatkan melonjaknya keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit. Bahkan memicu tingginya kematian dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
“Secara kumulatif terjadi penurunan kasus aktif, namun perlu kewaspadaan agar tidak terjadi peningkatan jumlah kasus secara signifikan ketika libur Idulfitri telah mendorong mobilitas yang sangat signifikan,” kata Wiku pada konferensi pers daring tentang “Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran” Sabtu (15/5/2021).
Ia juga menyebutkan, berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukan 1,5 juta orang telah meninggalkan Jabodetabek sejak tanggal 22 April 2021 hingga 12 Mei 2021.
Oleh karena itu, pemerintah menerapkan sejumlah kebijakan untuk mencegah peningkatan kasus selepas libur Lebaran serta kenaikan kasus di Sumatera cukup tinggi dan Jawa yang sedang melandai.
Menurut Wiku, target dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia maupun dunia itu mengurangi laju penularan, sehingga tidak membebani sistem kesehatan yang terpenting melindungi kelompok rentan dari risiko kematian akibat Covid-19.
Selain itu, pada saat yang sama penanganan pandemi juga dituntut untuk menjaga perekonomian tetap berjalan atau agar pertumbuhan tidak minus terlalu dalam.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : BeritaSatu.com