Rabu, 29 Maret 2023

Tak Ada Istilah Titipan Istana

Antara
5 Des 2011 | 15:53 WIB
BAGIKAN

JAKARTA- Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa membantah dugaan adanya intervensi dari pihak Istana dalam proses pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kenapa tidak ada kecerdasan dalam menangkap fenomena. Sekali lagi saya sebut berulang kali sebagai fatamorgana, orang melihat sesuatu tapi sesungghnya tidak ada," kata Daniel ketika ditemui di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (5/12).

Daniel menjelaskan hal itu ketika diminta tanggapan tentang pemberitaan dan dugaan adanya calon yang menjadi "titipan Istana" dalam pemilihan pimpinan KPK.

Menurut dia, tidak ada istilah "titipan istana" dalam proses pemilihan pimpinan KPK.

Daniel mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memberi pesan yang bersifat interventif kepada Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK. Bahkan, kata Daniel, Presiden sangat terbuka dengan terpilihnya beberapa calon pimpinan KPK yang selama ini dikenal sebagai figur yang kritis terhadap pemerintah.

Dia berharap, pimpinan terpilih Komisi Pemberantasan Korupsi harus bisa menjalankan amanah dan memberantas korupsi di seluruh sektor penyelenggaraan negara.

"Semua yang dipilih dalam proses yang rumit dan transparan itu hendaknya memikul amanah yang sebetuknya secara jelas diharapkan, yaitu menghentikan korupsi atau skurang-kurangnya mengurangi ke tingkat yang lebih rendah dan lebih masuk akal di semua tingkat lapisan penyelenggara negara, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif," kata Daniel.

Pada pemilihan pimpinan KPK oleh Komisi III DPR, Bambang Widjojanto dan Abraham Samad memperoleh suara terbanyak, yakni masing-masing 55 suara. Dua calon lainnya yang terpilih sebagai pimpinan KPK, yakni Adnan Pandu Praja yang memperoleh 51 suara dan Zulkarnain memperoleh 37 suara.

Sementara itu, pada saat pemilihan Ketua KPK perioden 2011-2015, yang dilakukan setelah pemilihan pimpinan KPK, Abraham Samad terpilih dengan memperoleh 43 suara. Sementara Ketua KPK sebelumnya Busyro Muqoddas memperoleh lima suara, Bambang Widjajanto empat, Zulkarnaen tiga suara dan Adnan Pandu Praja satu suara.(ant/hrb)

Editor: herry barus (herrybarus@yahoo.com.au)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkini


Market 3 menit yang lalu

Antam (ANTM) Sebut Ekosistem Baterai Terintegrasi bakal Terwujud, Berikut Faktor Pendukung

Antam optimistis ekositem baterai terintegrasi di Indonesia bakla terwujud
Business 10 menit yang lalu

Industri Hilir Sawit Hadapi Tantangan Global

Industri hilir sawit hadapi tantangan global
Market 15 menit yang lalu

LPEM: GOTO Berkontribusi hingga 2,2% terhadap PDB Indonesia di 2022

Goto disebut memiliki dampak besar terhadap ekonomi Indonesia. Nilai transaksinya diprediksi mencapai 1,8-2,2% terhadap PDB nasional
Business 16 menit yang lalu

UMKM Berpengaruh Penting Terhadap Penciptaan Lapangan Kerja di ASEAN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan UMKM berkontribusi menciptakan 35-97% untuk penciptaan lapangan kerja di wilayah ASEAN
Business 34 menit yang lalu

Ramadan 2023, SiCepat Catat Lonjakan Volume Pengiriman hingga 20%

SiCepat melakukan penambahan SDM hingga 20% di bagian operasional agar SLA tetap terjaga saat menghadapi kenaikan volume pengiriman paket.
Copyright © 2023 Investor.id