RIAU, investor.id – Tanoto Foundation menggelar kegiatan “Tanoto Facilitators Gathering (TFG) 2022” guna membantu para guru dan kepala sekolah mitra untuk mengembangkan diri. Melalui Program PINTAR, Tanoto Foundation melatih dan mendampingi kepala sekolah, guru dan komite sekolah pada jenjang SD/MI, SMP/Mts, serta dosen LPTK di 25 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur, Riau, Jambi, Sumatera Utara dan Jawa Tengah. Program ini juga telah memberi manfaat bagi lebih dari 200 ribu siswa.
Lewat “Program PINTAR Penggerak,” Tanoto Foundation memodelkan praktik baik untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam literasi, numerasi dan sains di 263 SD dan SMP. Pasalnya, profesionalisme dunia pendidikan menjadi faktor signifikan terhadap masa depan bangsa Indonesia sehingga kapasitas dan kapabilitas guru atau pendidik harus selaras dengan pesatnya perkembangan zaman.
Baca Juga: Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Dukung Kaum Muda Kompeten di Era Digital
Sebagai informasi, sejak 2021, Tanoto Foundation telah dipercaya menjadi mitra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI untuk turut mendukung Program Organisasi Penggerak melalui jalur pendanaan mandiri, yang disebut “Program PINTAR Penggerak.” Program ini dijalankan di empat kabupaten, yakni Kampar (Riau), Muaro Jambi (Jambi), Tegal (Jawa Tengah) dan Kutai Barat (Kalimantan Timur).
Menanggapi “Program PINTAR Penggerak,” Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, kunci utama transformasi sistem pendidikan di Indonesia adalah kemauan pendidik untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Dan kehadiran TFG 2022 merupakan salah satu cara Tanoto Foundation membantu para guru dan kepala sekolah mitra untuk mengembangkan diri. Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Belinda Tanoto mengungkapkan bahwa peningkatan kualitas tenaga pendidik atau guru merupakan salah satu cara paling efektif untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.
Baca Juga: Tanoto Foundation Kukuhkan 172 Penerima Beasiswa TELADAN
“Karena itu, sejak 2018, Tanoto Foundation mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas pendidikan melalui 'Program PINTAR' atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (6/7).
Ditambahkan oleh Belinda, berdasarkan evaluasi dampak terhadap “Program PINTAR,” pencapaian siswa di sekolah mitra cenderung stabil, meskipun dua tahun tidak bertatap muka. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi karena para guru menerapkan cara-cara baru atau melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk mencegah learning loss selama pandemi.
Baca Juga: Kolaborasi BKKBN dan Tanoto Foundation dalam Percepatan Penurunan Stunting
Dalam rangkaian TFG 2022, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril berkesempatan berkunjung ke SMPN 3 Tapung, Kampar, Riau. Dalam dialognya dengan para guru, Iwan menekankan bahwa fokus pendidikan adalah murid maka guru harus selalu melakukan inovasi dan menambah pengalaman untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi murid.
“Ini artinya, guru harus bisa memahami karakteristik masing-masing anak didiknya. Karena setiap anak itu unik maka guru harus terus belajar, mencari ide untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemukan di kelas,” kata dia
Sedangkan Akademisi dan Praktisi Pendidikan Prof. Anita Lie, nilai-nilai dari Ki Hadjar Dewantara merupakan sumber inspirasi dari konsep Merdeka Belajar. “Merdeka Belajar ini bukan hanya sebuah program, tapi sebuah gerakan yang akan menjadi fondasi pendidikan di Indonesia,” tuturnya, seraya menambahkan bahwa konsep ini sejalan dengan prinsip Ki Hadjar Dewantara yakni pendidikan yang berpusat pada siswa.
Editor : Happy Amanda Amalia (happy_amanda@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait